Tambang Gorontalo Minerals Ditargetkan Rampung 2019
A
A
A
JAKARTA - PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menargetkan tambang mineral salah satu anak perusahaannya, PT Gorontalo Minerals bisa rampung pada akhir 2019.
Direktur Utama BRMS Suseno Kramadibrata mengatakan, perseroan saat ini sudah dalam tahap menyelesaikan laporan studi kelayakan (feasibility study/FS) serta meningkatkan jumlah sumber daya mineral (SDM) di Sungai Mak, Motomboto, Kayubulan, dan Cabang Kiri.
"Saya sih targetnya 2019 akhir (Gorontalo Minerals). Tahun ini masih studi detail karena yang masih banyak itu untuk studi detail geotechnic, metal logical, hydrology, dan amdal (analisa dampak lingkungan)," ujar dia usai RUPS di Mandarin Oriental Hotel Jakarta, Senin (30/6/2014).
Selain itu, Suseno menambahkan, perseroan juga tengah memikirkan pemboran mana saja yang harus dilakukan. Di samping itu, karena ada isu terkait melambungnya harga tembaga dan konsentrat, dia mengaku akan mengejar pertambangan emas.
Untuk kapasitas produksi, Suseno mengatakan total produksi tembaga yang ditargetkan sebanyak 75 ribu ton per hari. "Tapi kalau emas mungkin saya masih belum dapat angkanya, kita masih menunggu resources dan reserves," pungkas dia.
Sementara untuk pembangunan pabrik pemurnian (smelter), perusahaan telah berbicara dengan PT Nusantara Smelter. Namun, mengenai target penyelesaian smelter, dia enggan berkomentar banyak lantaran perseroan tengah fokus pada produksi emas.
Direktur Utama BRMS Suseno Kramadibrata mengatakan, perseroan saat ini sudah dalam tahap menyelesaikan laporan studi kelayakan (feasibility study/FS) serta meningkatkan jumlah sumber daya mineral (SDM) di Sungai Mak, Motomboto, Kayubulan, dan Cabang Kiri.
"Saya sih targetnya 2019 akhir (Gorontalo Minerals). Tahun ini masih studi detail karena yang masih banyak itu untuk studi detail geotechnic, metal logical, hydrology, dan amdal (analisa dampak lingkungan)," ujar dia usai RUPS di Mandarin Oriental Hotel Jakarta, Senin (30/6/2014).
Selain itu, Suseno menambahkan, perseroan juga tengah memikirkan pemboran mana saja yang harus dilakukan. Di samping itu, karena ada isu terkait melambungnya harga tembaga dan konsentrat, dia mengaku akan mengejar pertambangan emas.
Untuk kapasitas produksi, Suseno mengatakan total produksi tembaga yang ditargetkan sebanyak 75 ribu ton per hari. "Tapi kalau emas mungkin saya masih belum dapat angkanya, kita masih menunggu resources dan reserves," pungkas dia.
Sementara untuk pembangunan pabrik pemurnian (smelter), perusahaan telah berbicara dengan PT Nusantara Smelter. Namun, mengenai target penyelesaian smelter, dia enggan berkomentar banyak lantaran perseroan tengah fokus pada produksi emas.
(rna)