Amman Mineral Kebut Pembangunan Smelter Agar Rampung di 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) hari ini resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Melalui IPO tersebut, perseroan berpotensi meraup dana segar Rp10,73 triliun yang sebagian akan digunakan untuk pembangunan smelter dan pemurnian logam (smelter) di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.
Investor Relations Amman Mineral Kartika Octaviana mengatakan, perseroan tengah berupaya mempercepat pembangunan smelter tersebut. Amman, tegas dia, menargetkan untuk menyelesaikan pembangunan smelter pada 2024 mendatang.
"Pembangunan smelter kami itu fabrikasi alat-alatnya dibikin di negara lain, kemudian dibawa ke Indonesia dan itu langsung di pasang. Makanya prosesnya jadi lebih cepat," jelas Kartika di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (7/7/2023).
Kendati demikian, Kartika memastikan bahwa perseroan tidak terburu-buru dalam proses pembangunannya. Pembangunan smelter dilakukan secara berhati-hati untuk memastikan semuanya dilakukan dengan ketelitian teknis dan mengutamakan keselamatan.
Smelter milik Amman Mineral rencananya akan mengolah konsentrat tembaga dari tambang Batu Hijau dan proyek Elang. Pembangunan smelter tersebut dilakukan oleh anak usaha perseroan, PT Amman Mineral Industri (AMIN), dengan kapasitas input awal 900.000 ton konsentrat tembaga per tahun.
Smelter tersebut direncanakan menghasilkan 222.000 ton katoda tembaga dan 830.000 ton asam sulfat dengan konsentrasi 98,0%. Sementara untuk pemurnian logam mulia, akan memproduksi 18 ton emas batangan, dengan kemurnian emas 99,9%, lalu 55 ton perak batangan dengan kemurnian perak 99,9% dan logam mulia lainnya.
Investor Relations Amman Mineral Kartika Octaviana mengatakan, perseroan tengah berupaya mempercepat pembangunan smelter tersebut. Amman, tegas dia, menargetkan untuk menyelesaikan pembangunan smelter pada 2024 mendatang.
"Pembangunan smelter kami itu fabrikasi alat-alatnya dibikin di negara lain, kemudian dibawa ke Indonesia dan itu langsung di pasang. Makanya prosesnya jadi lebih cepat," jelas Kartika di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (7/7/2023).
Kendati demikian, Kartika memastikan bahwa perseroan tidak terburu-buru dalam proses pembangunannya. Pembangunan smelter dilakukan secara berhati-hati untuk memastikan semuanya dilakukan dengan ketelitian teknis dan mengutamakan keselamatan.
Smelter milik Amman Mineral rencananya akan mengolah konsentrat tembaga dari tambang Batu Hijau dan proyek Elang. Pembangunan smelter tersebut dilakukan oleh anak usaha perseroan, PT Amman Mineral Industri (AMIN), dengan kapasitas input awal 900.000 ton konsentrat tembaga per tahun.
Smelter tersebut direncanakan menghasilkan 222.000 ton katoda tembaga dan 830.000 ton asam sulfat dengan konsentrasi 98,0%. Sementara untuk pemurnian logam mulia, akan memproduksi 18 ton emas batangan, dengan kemurnian emas 99,9%, lalu 55 ton perak batangan dengan kemurnian perak 99,9% dan logam mulia lainnya.
(fjo)