SKK Migas Berharap Renegosiasi Harga Gas Tangguh Lebih Besar

Senin, 30 Juni 2014 - 18:28 WIB
SKK Migas Berharap Renegosiasi...
SKK Migas Berharap Renegosiasi Harga Gas Tangguh Lebih Besar
A A A
JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) meminta renegosiasi kontrak harga jual gas alam cair atau Liquid Natural Gas (LNG) Tangguh Papua ke Fujian China di atas harga lama, atau lebih besar dari USD3,3 per mmbtu.

"Tujuan kita merenegosiasi adalah untuk memperbaiki harga, jadi pasti harga yang kita minta di atas harga lama," ujar Sekretaris SKK Migas Gde Pradnyana di Jakarta, Senin (30/6/2014).

Namun, Gde masih enggan menyebutkan berapa penaikan kontrak harga jual LNG yang akan diajukan ke Fujian China. "Berapa persisnya nanti pada saatnya akan disampaikan," kata Gde.

Seperti diketahui, Menteri ESDM Jero Wacik tengah mendorong renegosiasi kontrak harga jual LNG Tangguh sebesar USD7-8 per mmbtu.

Menurutnya, dalam empat tahun setelah kesepakatan berlangsung, Kementerian ESDM bakal kembali melakukan renegosiasi harga jual gas seiring upaya mendorong penerimaan negara di sektor minyak dan gas bumi (migas).

"Closing deal, maka empat tahun kemudian bisa dilakukan kembali renegosiasi harga jual gas ini," kata Wacik.

Wacik menjelaskan, harga jual gas LNG Tangguh ke China yang saat ini hanya USD3,3 per mmbtu sudah terlalu murah. Sejak 2002 harga jual gas ke China hanya USD2,4 per mmbtu.

Jika ditilik, baru-baru ini China melakukan impor LNG ke negara Qatar sebesar USD13. Namun karena telah terikat kontrak awal dengan Indonesia sejak 2002 lalu, China bersikeras agar harga jual LNG sesuai kesepakatan awal.

Dia mengatakan, China telah menyepakati renegosiasi harga jual LNG Tangguh sebesar USD6. Namun, pemerintah menginginkan harga jual ini bisa kembali dinaikkan ke USD7-8 per mmbtu. Bahkan Wacik berharap agar kesepakatan harga jual gas LNG bisa disepakati ke angka USD9 per mmbtu.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0745 seconds (0.1#10.140)