Harga Kebutuhan Pokok Terus Merangkak Naik

Selasa, 01 Juli 2014 - 17:29 WIB
Harga Kebutuhan Pokok Terus Merangkak Naik
Harga Kebutuhan Pokok Terus Merangkak Naik
A A A
JAKARTA - Sejumlah harga kebutuhan bahan pokok di pasar tradisional di wilayah DKI Jakarta mengalami kenaikan. Kenaikan tersebut terjadi lantaran permintaaan barang tidak sebanding dengan pasokan.

Sumiyati, pedagang sembako di Pasar Tomang Barat mengatakan, kenaikan harga terjadi kemarin. Menurutnya kenaikan tersebut terjadi lantaran sulitnya barang dan transportasi yang ada, sehingga tidak sebanding dengan permintaaan barang saat Ramdan.

Dia menuturkan, harga minyak goreng, mencapai Rp 13.000 dari sebelumnya Rp12.000. Sementara, untuk harga gula yang sebelumnya mencapai Rp10.000 per kg, saat ini mencapai Rp11.500 per kg. Sedangkan harga cabai dan bawang mengalami kenaikan hingga Rp5.000 dari sebelumnya.

"Hampir semua harga di pasar naik, tapi pembeli tetap banyak. Biar bagaimanapun, masyarakat butuh barang-barang ini, apalagi Ramadan," kata Sumiyati di pasat tersebut, Selasa (1/7/2014).

Rohmat, pedagang daging yang ditemui di lokasi mengatakan, jika harga daging sapi mencapai Rp100.000 per kg dari sebelumnya Rp95.000 per kg, terjadi sejak hari pertama puasa.

Begitu juga dengan harga daging ayam yang sebelumnya Rp65.000, saat ini menjadi Rp70.000. Kondisi ini dinilai biasa terjadi saat Ramadan, apalagi jelang Lebaran. "Dari produsennya juga naik, bukan kami yang mainkan harga," ujarnya.

Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat di bawah koordinasi Suku Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil Dan Menegah, dan Perdagangan rupanya sudah mengetahui kenaikan harga tersebut. Untuk itu, dalam waktu dekat ini, Pemkot Jakarta Barat akan mengggelar pasar rakyat di sejumlah wilayah Jakarta Barat.

"Kami akan menggelar pasar rakyat, namun kami masih mencari tempat dan waktunya. Sebelumnya kami sudah adakan di Kecamatan Kebon Jeruk seminggu sebelum Ramadan," jelas Kasudin Koperasi UMKM dan Perdaganagan Jakarta Barat Slamet Widodo.

Kenaikan harga di sejumlah pasar tradisional diketahui ketika Slamet bersama Suku Dinas terkait lainnya melakukan pengawasan terhadap prduk makanan kemasan, daging, serta kebutuhan pokok tersebut.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, pihaknya menemukan sejumlah produk barang yang tidak menggunakan label dalam bahasa Indonesia dan kemasan cacat di pusat perbelanjaan modern kawasan Puri Kembangan, berupa saos dan minuman kaleng yang rusak (penyok) serta kemasan daging babi tanpa label bahasa Indonesia.

"Dalam kegiatan itu, kami juga menemukan tiga bongkahan daging sapi di dalam kantung plastik yang dipenuhi belatung. Selain menyita daging, kami juga membina para pedagang," pungkas dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4424 seconds (0.1#10.140)