ARAM I Produksi Kedelai Diperkirakan 892,60 Ribu Ton
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi kedelai tahun 2013 sebesar 779,99 ribu ton biji kering, menurun sebanyak 63,16 ribu ton atau sekitar 7,49% dibandingkan 2012.
Kepala BPS Suryamin mengatakan, penurunan ini dikatakan terjadi di Pulau Jawa sebesar 81,69 ribu ton, sedangkan di luar pulau Jawa mengalami peningkatan sebesar 18,53 ribu ton.
"Produksi kedelai tahun 2014 dalam angka ramalan I (ARAM I) kami perkirakan sebesar 892,60 ribu ton biji kering, meningkat sebanyak 112,61 ribu ton atau sekitar 14,44% dibandingkan tahun 2013," ujar dia di Jakarta, Selasa (1/7/2014).
Peningkatan produksi kedelai tersebut menurut Suryamin, diperkirakan terjadi di Pulau Jawa sebesar 44,34 ribu ton dan di luar Pulau Jawa sebesar 68,27 ribu ton. Peningkatan produksi kedelai diperkirakan terjadi karena kenaikan luas panen seluas 50,44 ribu hektar atau sekitar 9,16% dan produktivitas sebesar 0,69 kuintal/hektar atau sekitar 4,87%.
"Perkiraan kenaikan produksi kedelai tahun 2014 ini yang relatif besar terdapat di Jawa Tengah, Aceh, Jawa Barat, Sulsel, dan NTB. Sementara itu perkiraan penurunan produksi kedelai tahun 2014 yang relatif besar terdapat di DIY Yogyakarta, Jatim, Banten, Papua dan Bali," ujar Suryamin lagi.
Kenaikan produksi kedelai tahun 2014 sebesar 112,61 ribu ton atau 14,44% terjadi pada subround Januari-April, perkiraan subround Mei-Agustus dan perkiraan subround September-Desember masing-masing sebesar 46,16 ribu ton atau sekitar 20,63%, 51,72 ribu ton atau sekitar 20,73 % dan 14,70 ribu ton atau sekitar 4,80% dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama tahun 2013 yoy.
"Pola panen kedelai pada subround Januari-April tahun 2014 relatif sama dengan pola panen tahun 2013 dan 2012. Puncak panen kedelai pada subround Januari-April tahun 2014,2013 dan 2012 terjadi pada bulan Februari," tukasnya.
Kepala BPS Suryamin mengatakan, penurunan ini dikatakan terjadi di Pulau Jawa sebesar 81,69 ribu ton, sedangkan di luar pulau Jawa mengalami peningkatan sebesar 18,53 ribu ton.
"Produksi kedelai tahun 2014 dalam angka ramalan I (ARAM I) kami perkirakan sebesar 892,60 ribu ton biji kering, meningkat sebanyak 112,61 ribu ton atau sekitar 14,44% dibandingkan tahun 2013," ujar dia di Jakarta, Selasa (1/7/2014).
Peningkatan produksi kedelai tersebut menurut Suryamin, diperkirakan terjadi di Pulau Jawa sebesar 44,34 ribu ton dan di luar Pulau Jawa sebesar 68,27 ribu ton. Peningkatan produksi kedelai diperkirakan terjadi karena kenaikan luas panen seluas 50,44 ribu hektar atau sekitar 9,16% dan produktivitas sebesar 0,69 kuintal/hektar atau sekitar 4,87%.
"Perkiraan kenaikan produksi kedelai tahun 2014 ini yang relatif besar terdapat di Jawa Tengah, Aceh, Jawa Barat, Sulsel, dan NTB. Sementara itu perkiraan penurunan produksi kedelai tahun 2014 yang relatif besar terdapat di DIY Yogyakarta, Jatim, Banten, Papua dan Bali," ujar Suryamin lagi.
Kenaikan produksi kedelai tahun 2014 sebesar 112,61 ribu ton atau 14,44% terjadi pada subround Januari-April, perkiraan subround Mei-Agustus dan perkiraan subround September-Desember masing-masing sebesar 46,16 ribu ton atau sekitar 20,63%, 51,72 ribu ton atau sekitar 20,73 % dan 14,70 ribu ton atau sekitar 4,80% dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama tahun 2013 yoy.
"Pola panen kedelai pada subround Januari-April tahun 2014 relatif sama dengan pola panen tahun 2013 dan 2012. Puncak panen kedelai pada subround Januari-April tahun 2014,2013 dan 2012 terjadi pada bulan Februari," tukasnya.
(gpr)