Prabowo-Hatta Komitmen Genjot Energi Terbarukan
A
A
A
JAKARTA - Prabowo-Hatta dalam debat Calon Presiden (Capres) pamungkas, berkomitmen meningkatkan secara massive energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE) untuk memenuhi ketahanan energi nasional.
Calon Wakil Presiden Hatta Rajasa mengatakan, EBTKE adalah energi masa depan yang harus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan energi jangka panjang. Sedangkan program jangka pendek dalam rangka memenuhi kebutuhan energi nasional, pihaknya berkomitmen akan terus meningkatkan cadangan minyak dan gas bumi (migas) dengan cara meningkatkan pengembangan sumur-sumur tua dengan teknologi enhached oil recovery.
“Upaya mengembangkan diversifikasi energi, mengembangkan energi terbarukan paling utama. Kami Prabowo Hatta berkomitmen 2020 energi terbarukan dapat mencapai 20%,” kata dia, dalam acara Debat Capres Terakhir di Jakarta, Sabtu Malam (5/7/2014).
Menurut Hatta, terdapat tiga kunci meningkatkan kapasitas EBTKE yakni insentif, riset dan teknologi serta pola bisnis yang menarik, yakni feed in tarrif. Di negara manapun, kata dia, EBTKE membutuhkan insentif pemerintah untuk meningkatkan bauran energi nasional.
“Selain itu, penghematan juga penting elastsitas sebesar 1,63% ditekan ke 0.8%. Ini harus kita lakukan konsisten,” ucapnya.
Hal senada, Calon Wakil Presiden dari kubu Jokowi-JK Jusuf Kalla mengatakan, ke depan jika diberikan mandat rakyat menjadi presiden dan wakil presiden pihaknya berkomitmen akan meningkatkan EBTKE seperti air, geothermal dan sebagainya. Pasalnya kebutihan energi sangat penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Tidak bisa gerak kita tanpa energi kita. Saat ini kita mengalami krisis BBM, impor BBM, krisis listrik. Ini sangat penting harus diselesaikan dalam waktu singkat,” katanya.
Jokowi-JK berjanji segera melakukan perubahan di sektor energi dengan cara memperbaiki bauran energi dan mewujudkan konversi BBM ke bahan bakar gas (BBG) secara nyata. “Bukan tidak nyata tapi benar-benar ada untuk memperbaiki transportasi umum,” tandasnya.
Sementara, Calon Presiden Joko Widodo menambahkan, bahwa potensi energi terbarukan di Indoesia melimpah. Namun, kata dia, banyak kesempatan lain yang harsu dikembangkan seperti gas yang selama ini tidak berjalan secara maksimal. “Kita harus berani memutuskan program konversi BBM ke gas. Yang ada harus kita laksanakan,” katanya.
Calon Wakil Presiden Hatta Rajasa mengatakan, EBTKE adalah energi masa depan yang harus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan energi jangka panjang. Sedangkan program jangka pendek dalam rangka memenuhi kebutuhan energi nasional, pihaknya berkomitmen akan terus meningkatkan cadangan minyak dan gas bumi (migas) dengan cara meningkatkan pengembangan sumur-sumur tua dengan teknologi enhached oil recovery.
“Upaya mengembangkan diversifikasi energi, mengembangkan energi terbarukan paling utama. Kami Prabowo Hatta berkomitmen 2020 energi terbarukan dapat mencapai 20%,” kata dia, dalam acara Debat Capres Terakhir di Jakarta, Sabtu Malam (5/7/2014).
Menurut Hatta, terdapat tiga kunci meningkatkan kapasitas EBTKE yakni insentif, riset dan teknologi serta pola bisnis yang menarik, yakni feed in tarrif. Di negara manapun, kata dia, EBTKE membutuhkan insentif pemerintah untuk meningkatkan bauran energi nasional.
“Selain itu, penghematan juga penting elastsitas sebesar 1,63% ditekan ke 0.8%. Ini harus kita lakukan konsisten,” ucapnya.
Hal senada, Calon Wakil Presiden dari kubu Jokowi-JK Jusuf Kalla mengatakan, ke depan jika diberikan mandat rakyat menjadi presiden dan wakil presiden pihaknya berkomitmen akan meningkatkan EBTKE seperti air, geothermal dan sebagainya. Pasalnya kebutihan energi sangat penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Tidak bisa gerak kita tanpa energi kita. Saat ini kita mengalami krisis BBM, impor BBM, krisis listrik. Ini sangat penting harus diselesaikan dalam waktu singkat,” katanya.
Jokowi-JK berjanji segera melakukan perubahan di sektor energi dengan cara memperbaiki bauran energi dan mewujudkan konversi BBM ke bahan bakar gas (BBG) secara nyata. “Bukan tidak nyata tapi benar-benar ada untuk memperbaiki transportasi umum,” tandasnya.
Sementara, Calon Presiden Joko Widodo menambahkan, bahwa potensi energi terbarukan di Indoesia melimpah. Namun, kata dia, banyak kesempatan lain yang harsu dikembangkan seperti gas yang selama ini tidak berjalan secara maksimal. “Kita harus berani memutuskan program konversi BBM ke gas. Yang ada harus kita laksanakan,” katanya.
(dyt)