Penjualan Mamin Naik 150% Saat Ramadan
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adi Lukman mengatakan, penjualan produk makanan dan minuman (mamin) yang manis naik hingga 150% saat puasa. Dia memperkirakan, kenaikan ini akan berlanjut hingga lebaran.
"Bahkan ada yang naik 100%-150%. Contohnya produk yang manis sirup, nata de coco biskuit yang untuk buka puasa. Ini mudah-mudahan berlanjut terus sampai Lebaran. Ini karena efek puasa saja, kalau pemilu efeknya enggak terlalu banyak," ujar dia di Gedung Kementerian Perdagangan (Kemendag) Jakarta, Selasa (8/7/2014) malam.
Dia mengatakan, konsumsi masyarakat Indonesia meningkat pada Ramadan, terlebih dibantu dengan momen Piala Dunia yang menjadikan masyarakat banyak mengkonsumsi makanan-makanan cemilan.
"Konsumsi meningkat karena terbantu piala dunia. orang-orang nyemil. cemilan keripik, snack, kacang dan minuman. pas puasa manisan, nata de coco, coctail meningkatnya cukup tinggi," imbuhnya.
Sementara, untuk pangan segar harganya sedikit naik hingga 30% untuk produk pangan segar seperti daging, sayuran, buah, dan telur. Menurutnya, ini masih dalam ambang batas wajar dan tidak terjadi lonjakan luar biasa seperti tahun lalu.
Menurutnya, pemerintah sudah menyiapkan stok lebih baik, sehingga terdistribusi lebih bagus. Karena untuk pangan segar paling penting distribusi karena masa kedaluwarsa pendek 4-5 hari, maksimal sepekan.
"Kalau enggak bisa terdistribusi dengan baik, enggak bisa distok. Apalagi di Indonesia fasilitas rantai pasokan terbatas untuk daging dan susu, tapi dengan distribusi lancar tak mengganggu harga," pungkas dia.
"Bahkan ada yang naik 100%-150%. Contohnya produk yang manis sirup, nata de coco biskuit yang untuk buka puasa. Ini mudah-mudahan berlanjut terus sampai Lebaran. Ini karena efek puasa saja, kalau pemilu efeknya enggak terlalu banyak," ujar dia di Gedung Kementerian Perdagangan (Kemendag) Jakarta, Selasa (8/7/2014) malam.
Dia mengatakan, konsumsi masyarakat Indonesia meningkat pada Ramadan, terlebih dibantu dengan momen Piala Dunia yang menjadikan masyarakat banyak mengkonsumsi makanan-makanan cemilan.
"Konsumsi meningkat karena terbantu piala dunia. orang-orang nyemil. cemilan keripik, snack, kacang dan minuman. pas puasa manisan, nata de coco, coctail meningkatnya cukup tinggi," imbuhnya.
Sementara, untuk pangan segar harganya sedikit naik hingga 30% untuk produk pangan segar seperti daging, sayuran, buah, dan telur. Menurutnya, ini masih dalam ambang batas wajar dan tidak terjadi lonjakan luar biasa seperti tahun lalu.
Menurutnya, pemerintah sudah menyiapkan stok lebih baik, sehingga terdistribusi lebih bagus. Karena untuk pangan segar paling penting distribusi karena masa kedaluwarsa pendek 4-5 hari, maksimal sepekan.
"Kalau enggak bisa terdistribusi dengan baik, enggak bisa distok. Apalagi di Indonesia fasilitas rantai pasokan terbatas untuk daging dan susu, tapi dengan distribusi lancar tak mengganggu harga," pungkas dia.
(izz)