Ini Curhatan Suswono Saat Jadi Mentan
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pertanian Suswono menggelar acara buka puasa bersama di kediamannya, Jalan Widya Chandra V No 28, Jakarta. Sebelum berbuka, dia memberikan sambutan dan bercerita sedikit pengalaman selama menjadi Menteri Pertanian periode 2009-2014
Selama menjabat sebagai Menteri Pertanian, Suswono mengatakan banyak cobaan yang harus dia hadapi, seperti soal reshuffle kabinet yang salah satunya muncul isu penggantian dirinya.
"Pada satu tahun pertama PKS beda dengan koalisi kemudian muncul isu mau di-reshuffle, kemudian terkait BBM di-reshuffle, terus begitu tetapi alhamdulillah hingga 5 tahun tetap. Ada banyak mau jadi menteri, meskipun hanya 1 bulan yang penting jadi menteri," ujarnya di Jakarta, Jumat (11/7/2014).
Selain itu, Suswono juga bercerita soal harga cabai yang saat ini terjun bebas. Dia mengungkapkan, saat berbincang dengan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, mantan duta besar Indonesia untuk Jepang tersebut menyatakan bahwa lebih mudah mengendalikan harga saat tinggi dibandingkan harga rendah seperti yang dialami cabai saat ini.
"Lebih mudah mengendalikan kalau harganya tinggi dibanding harga jatuh. Kalau tinggi kan kita bisa lakukan dilakukan impor sehingga harganya bisa kembali normal," katanya.
Menurutnya, potensi dan kekayaan alam yang luar biasa, Indonesia seharusnya bisa menjadi bangsa yang kaya dan mampu memenuhi kebutuhan dalam negerinya sendiri. Oleh sebab itu, dia berharap pemerintahan mendatang bisa berikan solusi baru sekaligus terus mengembangkan fondasi pembangunan yang telah dilakukan oleh pemerintahan saat ini.
"Kita ingin perkuat ketahanan pangan, tinggal ada tidak kemauannya. Petani-petani kita berbeda tipologinya petani dinegara maju, kita petani burem yang notabane miskin. Di Kementerian Pertanian sudah kita buat aturan-aturan baku banyak tinggal bagiamana ini dilanjutkan oleh pemerintah mendatang. Tinggal kemauan dan ditopang oleh politik anggaran," tandasnya.
Selama menjabat sebagai Menteri Pertanian, Suswono mengatakan banyak cobaan yang harus dia hadapi, seperti soal reshuffle kabinet yang salah satunya muncul isu penggantian dirinya.
"Pada satu tahun pertama PKS beda dengan koalisi kemudian muncul isu mau di-reshuffle, kemudian terkait BBM di-reshuffle, terus begitu tetapi alhamdulillah hingga 5 tahun tetap. Ada banyak mau jadi menteri, meskipun hanya 1 bulan yang penting jadi menteri," ujarnya di Jakarta, Jumat (11/7/2014).
Selain itu, Suswono juga bercerita soal harga cabai yang saat ini terjun bebas. Dia mengungkapkan, saat berbincang dengan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, mantan duta besar Indonesia untuk Jepang tersebut menyatakan bahwa lebih mudah mengendalikan harga saat tinggi dibandingkan harga rendah seperti yang dialami cabai saat ini.
"Lebih mudah mengendalikan kalau harganya tinggi dibanding harga jatuh. Kalau tinggi kan kita bisa lakukan dilakukan impor sehingga harganya bisa kembali normal," katanya.
Menurutnya, potensi dan kekayaan alam yang luar biasa, Indonesia seharusnya bisa menjadi bangsa yang kaya dan mampu memenuhi kebutuhan dalam negerinya sendiri. Oleh sebab itu, dia berharap pemerintahan mendatang bisa berikan solusi baru sekaligus terus mengembangkan fondasi pembangunan yang telah dilakukan oleh pemerintahan saat ini.
"Kita ingin perkuat ketahanan pangan, tinggal ada tidak kemauannya. Petani-petani kita berbeda tipologinya petani dinegara maju, kita petani burem yang notabane miskin. Di Kementerian Pertanian sudah kita buat aturan-aturan baku banyak tinggal bagiamana ini dilanjutkan oleh pemerintah mendatang. Tinggal kemauan dan ditopang oleh politik anggaran," tandasnya.
(gpr)