Empat Sosok Konsumen Kelas Menengah Muslim

Minggu, 13 Juli 2014 - 17:25 WIB
Empat Sosok Konsumen...
Empat Sosok Konsumen Kelas Menengah Muslim
A A A
PAKAR marketing Yuswohady mengatakan, ada empat sosok konsumen kelas menengah muslim di Indonesia yang berubah sangat cepat dan fundamental.

Menurut dia, semakin meningkatnya kemakmuran konsumen kelas menengah muslim sebagai akibat keberhasilan pembangunan selama ini mendorong mereka semakin religius dan spiritual.

“Kalimat ini sangat pas menggambarkan pergeseran itu. Coba saja lihat beberapa fenomena menarik yang terjadi,” kata dia di Jakarta, akhir pekan ini.

Dia menejelaskan, dulu orang tak begitu peduli dengan makanan halal, kini mereka menjadi sangat peduli. Survei yang dilakukannya, mendapati 95% konsumen kosmetik mengecek label halal saat membeli produk.

Menurut dia, ada empat sosok konsumen kelas menengah muslim di Indonesia yang berubah sangat cepat dan fundamental, yakni apathist, conformist, rationalist, dan universalist.

Apathist merupakan tipe konsumen yang memiliki pengetahuan, wawasan, dan seringkali tingkat kesejahteraan ekonomi yang masih rendah. Di samping itu, konsumen ini memiliki kepatuhan dalam menjalankan nilai-nilai Islam yang juga rendah.

“Konsumen tipe ini umumnya tidak memiliki pemahaman yang cukup mengenai produk-produk berlabel Islam atau menawarkan value proposition yang Islami,” jelasnya.

Kemudian rationalist, yakni tipe konsumen yang memiliki pengetahuan, berpikiran terbuka, dan wawasan global, tetapi memiliki tingkat kepatuhan pada nilai-nilai Islam yang lebih rendah.

Sedangkan conformist adalah tipe konsumen muslim yang umumnya sangat taat beribadah dan menerapkan nilai-nilai Islam secara normatif. Namun, karena keterbatasan wawasan dan sikap yang konservatif/tradisional, sosok konsumen ini cenderung kurang membuka diri (less open-minded, less inclusive) terhadap nilai-nilai di luar Islam, khususnya nilai-nilai barat.

“Terakhir universalist adalah sosok konsumen muslim ini di satu sisi memiliki pengetahuan atau wawasan luas, pola pikir global, dan melek teknologi. Namun di sisi lain secara teguh menjalankan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.
(rna)
Berita Terkait
Terancam Tutup, Perusahaan...
Terancam Tutup, Perusahaan Perparkiran Butuh Sederet Relaksasi Pajak
Sosialisasikan COVID-19,...
Sosialisasikan COVID-19, Pengelola Apartemen Manfaatkan Jaringan TV Lokal
Pabrik Mulai Berproduksi,...
Pabrik Mulai Berproduksi, VW Ubah Logo seperti Game PacMan
Jukir CentrePark Kembalikan...
Jukir CentrePark Kembalikan Dompet Temuan Berisi Jutaan Rupiah ke Pemiliknya
Pura Trans dan Hino...
Pura Trans dan Hino Latih Smart Driving untuk Para Sopir
Berkat Kerja Keras Tim,...
Berkat Kerja Keras Tim, CentrePark Raih Penghargaan Wajib Pajak Terbaik
Berita Terkini
Ekonomi 15 Negara Mitra...
Ekonomi 15 Negara Mitra Dagang AS yang Paling Terpukul Tarif Timbal Balik Trump
6 jam yang lalu
BRI Menanam Grow & Green...
BRI Menanam Grow & Green Transplantasi Terumbu Karang, Selamatkan Ekosistem Laut di NTB
7 jam yang lalu
Jadwal Program Pemutihan...
Jadwal Program Pemutihan Pajak Kendaraan Tahun 2025 di 11 Provinsi
7 jam yang lalu
Pecah Rekor Lagi, Harga...
Pecah Rekor Lagi, Harga Emas Antam Tembus Rp1.826.000 per Gram
8 jam yang lalu
1,9 Juta Kendaraan Tinggalkan...
1,9 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Sampai Hari Pertama Lebaran
9 jam yang lalu
2 Juta Orang Sudah Mudik...
2 Juta Orang Sudah Mudik Lebaran Gunakan Kereta Api
10 jam yang lalu
Infografis
Empat Indikator Uni...
Empat Indikator Uni Eropa Bersiap untuk Perang Besar
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved