IHSG Berpeluang Alami Koreksi Lanjutan
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diprediksi masih terbuka peluang untuk melanjutkan koreksi.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, hammer di upper bollinger band (UBB). MACD mulai tertahan kenaikannya dengan histogram positif yang memendek. RSI, Stochastic, dan William’s %R mulai bergerak turun.
Laju IHSG pada akhir peka lalu longsor melewati kisaran target support 5.056-5.065 dengan maraknya aksi jual pasca euforia pemilihan presiden (pilpres).
“Utang gap 5.050-5.072 telah tertutupi, namun, masih ada utang gap 4918-5008 yang belum tertutupi, sehingga tetap mewaspadai penurunan lanjutan IHSG,“ kata dia dalam risetnya, Senin (14/7/2014).
Dia memperkirakan bahwa IHSG hari ini akan berada pada rentang support 4.950-4.975 dan resisten pada rentang 5.048-5.082.
IHSG pada akhir peka lalu mengalami penurunan. Namun, menurut Reza, koreksi yang terjadi masih wajar karena sebelumnya kenaikan IHSG hanya ditopang oleh euforia jelang dan sesudah pilpres). Bandingkan antara laju IHSG saat dirilisnya data-data inflasi dan neraca perdagangan yang sedikit membaik maka kenaikan yang terjadi lebih rendah dibandingkan saat jelang dan setelah pilpres tersebut.
“Sehingga tidak salah jika kami katakan bahwa pelemahan yang terjadi lebih disebabkan oleh maraknya aksi profit taking setelah IHSG menguat signifikan hanya karena eforia dan bukan imbas dari data-data fundamental ekonomi,“ ujar dia.
Melemahnya saham-saham big caps yang dibarengi dengan kembali turunnya rupiah menambah sentimen negatif. Bahkan asing yang masih mencatatkan nett buy dan adanya transaksi crossing KPIG belum cukup menahan aksi jual yang terjadi.
Sepanjang perdagangan akhir pekan lalu, IHSG menyentuh level tertinggi 5.078,70 di awal sesi 1 dan menyentuh level terendah 5.002,99 di mid sesi 2 dan berakhir di level 5.032,60. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, hammer di upper bollinger band (UBB). MACD mulai tertahan kenaikannya dengan histogram positif yang memendek. RSI, Stochastic, dan William’s %R mulai bergerak turun.
Laju IHSG pada akhir peka lalu longsor melewati kisaran target support 5.056-5.065 dengan maraknya aksi jual pasca euforia pemilihan presiden (pilpres).
“Utang gap 5.050-5.072 telah tertutupi, namun, masih ada utang gap 4918-5008 yang belum tertutupi, sehingga tetap mewaspadai penurunan lanjutan IHSG,“ kata dia dalam risetnya, Senin (14/7/2014).
Dia memperkirakan bahwa IHSG hari ini akan berada pada rentang support 4.950-4.975 dan resisten pada rentang 5.048-5.082.
IHSG pada akhir peka lalu mengalami penurunan. Namun, menurut Reza, koreksi yang terjadi masih wajar karena sebelumnya kenaikan IHSG hanya ditopang oleh euforia jelang dan sesudah pilpres). Bandingkan antara laju IHSG saat dirilisnya data-data inflasi dan neraca perdagangan yang sedikit membaik maka kenaikan yang terjadi lebih rendah dibandingkan saat jelang dan setelah pilpres tersebut.
“Sehingga tidak salah jika kami katakan bahwa pelemahan yang terjadi lebih disebabkan oleh maraknya aksi profit taking setelah IHSG menguat signifikan hanya karena eforia dan bukan imbas dari data-data fundamental ekonomi,“ ujar dia.
Melemahnya saham-saham big caps yang dibarengi dengan kembali turunnya rupiah menambah sentimen negatif. Bahkan asing yang masih mencatatkan nett buy dan adanya transaksi crossing KPIG belum cukup menahan aksi jual yang terjadi.
Sepanjang perdagangan akhir pekan lalu, IHSG menyentuh level tertinggi 5.078,70 di awal sesi 1 dan menyentuh level terendah 5.002,99 di mid sesi 2 dan berakhir di level 5.032,60. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
(rna)