BRICS Resmi Dirikan Bank Bermarkas di Shanghai

Rabu, 16 Juli 2014 - 14:51 WIB
BRICS Resmi Dirikan Bank Bermarkas di Shanghai
BRICS Resmi Dirikan Bank Bermarkas di Shanghai
A A A
FORTALEZA - Kelompok negara berkembang besar, BRICS secara resmi meluncurkan bank pembangunan senilai USD100 miliar atau Rp1.174 triliun, sebagai langkah nyata pertama mereka membentuk kembali sistem keuangan internasional yang selama ini didominasi Barat.

Dilansir dari Reuters, Rabu (16/7/2014), bank ini ditujukan untuk pendanaan proyek-proyek infrastruktur di negara berkembang dengan markas di Shanghai, dan India akan memimpin operasi untuk lima tahun pertama, dilanjutkan Brasil dan kemudian Rusia. Hal tersebut disampaikan dalam pertemuan puncak lima negara BRICS, yaitu Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan di Fortaleza, Brazil.

Mereka mendirikan cadangan mata uang USD100 miliar untuk membantu negara-negara mencegah tekanan likuiditas jangka pendek. Bank yang sudah lama ditunggu-tunggu itu akan disebut Bank Pembangunan Baru.

Ini adalah prestasi besar pertama dari negara-negara BRICS, setelah mereka berkumpul pada 2009 untuk menekan suara lebih besar dalam tatanan keuangan global yang dibuat oleh negara-negara Barat setelah Perang Dunia II dan berpusat pada Dana Moneter Internasional (IMF) serta Bank Dunia.

BRICS diminta untuk mencari tindakan koordinasi menyusul eksodus modal dari emerging market pada tahun lalu, dipicu oleh penarikan skala stimulus moneter AS.

Bank baru ini mencerminkan pengaruh tumbuh dari BRICS, yang menyumbang hampir setengah populasi dunia dan sekitar seperlima dari output ekonomi global.

Bank akan dimulai dengan modal disetor sebesar USD50 miliar yang terbagi rata, antara lima pendirinya, dengan jumlah awal sebesar USD10 miliar dalam bentuk tunai dimasukkan dalam lebih dari 7 tahun dan USD40 miliar jaminan.

Lembaga ini dijadwalkan akan mulai memberikan pinjaman pada 2016, dan terbuka untuk keanggotaan negara-negara lain, namun pangsa modal BRICS tidak bisa turun di bawah 55%.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5308 seconds (0.1#10.140)