Menko Kesra Apresiasi Produk Unggulan Pasuruan
A
A
A
PASURUAN - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (MenkoKesra) Agung Laksono memberikan apresiasi atas pengembangan ekonomi kreatif yang tumbuh pesat di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur (Jatim). Sehingga tepat Kabupaten ini mendapatkan penghargaan Baksyacaraka, yakni pengembangan budaya kreatif guna mendorong pengembangan ekonomi kreatif.
"Kabupaten Pasuruan merupakan satu-satunya kabupaten/kota yang sangat peduli terhadap upaya pengembangan ekonomi kreatif. Selain itu juga dan berkomitmen menurunkan kemiskinan dan pengangguran terbuka," kata Agung saat kunjungan kerja di Showroom Sentra Bordir, Bangil, Rabu (16/7/2014).
Menurutnya, Pemkab Pasuruan dinilai mampu mensinergikan antara stakeholder dan empat aktor utama tercapainya ekonomi kreatif yang mumpuni yakni pemerintah, kalangan bisnis, komunitas kreatif dan cendekiawan. Keempatnya memiliki fungsi berbeda tapi mengerucut pada terciptanya daerah yang kaya akan produk unggulan.
Pemerintah merencanakan anggaran dan regulasi, cendekiawan berfungsi dalam hal pendidikan, pengabdian dan pengembangan penelitian. Sementara pelaku bisnis yang bergerak di bidang peningkatan produksi, distribusi dan komersialisasi, sedangkan komunitas kreatif sebagai inovator, konservator, dan penikmat produk itu sendiri.
"Kemampuan pengolahan harus didorong dengan peran serta pemerintah dalam hal intervensi, regulasi dan fasilitasi. Pemda adalah garda terdepan dalam pengembangan ekonomi masyarakatnya," jelas Agung.
Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf mengatakan, kunjungan Menko Kesra merupakan bentuk apresiasi pemerintah pusat terhadap perkembangan dunia industri kreatif di Kabupaten Pasuruan.
Selama ini ribuan UKM dan IKM yang tersebar di Kabupaten Pasuruan, telah mampu memasarkan produknya hingga level nasional dan mancanegara.
"Busana bordir, batik dan buah-buah produk dari Kabupaten Pasuruan sudah dipasarkan hingga mancanegara. Kami berharap pertumbuhan UKM dan IKM semakin meningkat pesat pada masa mendatang," kata Irsyad.
Pada kesempatan tersebut, Agung juga memborong produk unggulan Kabupaten Pasuruan. Di antaranya, durian montong Ngembal, Tutur, sambal teri khas nelayan Lekok dan mukenah bordir Bangil.
"Kabupaten Pasuruan merupakan satu-satunya kabupaten/kota yang sangat peduli terhadap upaya pengembangan ekonomi kreatif. Selain itu juga dan berkomitmen menurunkan kemiskinan dan pengangguran terbuka," kata Agung saat kunjungan kerja di Showroom Sentra Bordir, Bangil, Rabu (16/7/2014).
Menurutnya, Pemkab Pasuruan dinilai mampu mensinergikan antara stakeholder dan empat aktor utama tercapainya ekonomi kreatif yang mumpuni yakni pemerintah, kalangan bisnis, komunitas kreatif dan cendekiawan. Keempatnya memiliki fungsi berbeda tapi mengerucut pada terciptanya daerah yang kaya akan produk unggulan.
Pemerintah merencanakan anggaran dan regulasi, cendekiawan berfungsi dalam hal pendidikan, pengabdian dan pengembangan penelitian. Sementara pelaku bisnis yang bergerak di bidang peningkatan produksi, distribusi dan komersialisasi, sedangkan komunitas kreatif sebagai inovator, konservator, dan penikmat produk itu sendiri.
"Kemampuan pengolahan harus didorong dengan peran serta pemerintah dalam hal intervensi, regulasi dan fasilitasi. Pemda adalah garda terdepan dalam pengembangan ekonomi masyarakatnya," jelas Agung.
Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf mengatakan, kunjungan Menko Kesra merupakan bentuk apresiasi pemerintah pusat terhadap perkembangan dunia industri kreatif di Kabupaten Pasuruan.
Selama ini ribuan UKM dan IKM yang tersebar di Kabupaten Pasuruan, telah mampu memasarkan produknya hingga level nasional dan mancanegara.
"Busana bordir, batik dan buah-buah produk dari Kabupaten Pasuruan sudah dipasarkan hingga mancanegara. Kami berharap pertumbuhan UKM dan IKM semakin meningkat pesat pada masa mendatang," kata Irsyad.
Pada kesempatan tersebut, Agung juga memborong produk unggulan Kabupaten Pasuruan. Di antaranya, durian montong Ngembal, Tutur, sambal teri khas nelayan Lekok dan mukenah bordir Bangil.
(izz)