IHSG Berpotensi Menguji Resistance 5.138
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan melanjutkan penguatan dan berpotensi menguji resistance selanjutnya di level 5.138.
Menurut Analis Teknikal Mandiri Sekuritas Ayyi Achmad Hidayah, IHSG diperdagangkan di atas EMA 200 hari. Indeks bergerak menguat menyentuh resistance terdekat di 5.133. Indikator stochastic berpotensi membentuk goldencross dan reli lanjutan masih terbuka.
“Hari ini indeks masih akan melanjutkan penguatannya menguji resistance selanjutnya di 5.138,“ kata dia, Kamis (17/7/2014).
Dia memprediksi, IHSG akan bergerak pada level support 5.082 dan resistance 5.138. Potensi penguatan IHSG didukung positifnya bursa regional.
Pasar saham AS kembali menguat, seiring kebijakan The Fed yang tidak akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat. Penguatan itu diapresiasi kenaikan indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar 0,45% dan indeks S&P500 sebesar 0,42%.
Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh gencatan senjata Hamas dan Israel. Apresiasi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 sebesar 0,34% dan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan 0,37%.
Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas bergerak variatif (mixed). Harga minyak mentah WTI naik 0,24% ke posisi USD101,44 per barel. Sedangkan harga emas Comex terkoreksi 0,05% ke level USD1.299,20 per ons.
Dari dalam negeri, pemerintah mengungkapkan jika pemangkasan subsidi bahan bakar minyak (BBM) menjadi urgensi yang harus segera dilakukan. Hal ini menyusul turunnya lifting minyak, sementara konsumsi dalam negeri semakin tinggi. Jika tidak dipangkas, imbasnya beban subsidi BBM akan semakin besar, dan berdampak terhadap defisit APBN serta neraca perdagangan yang semakin melebar.
Di sisi lain, menjelang penetapan presiden dan wakil presiden terpilih, investor asing semakin gencar masuk ke pasar modal Indonesia. Sentimen tersebut membawa IHSG kembali ke level 5.100, di tengah nilai tukar rupiah yang kembali menguat terhadap dolar AS (USD).
Menurut Analis Teknikal Mandiri Sekuritas Ayyi Achmad Hidayah, IHSG diperdagangkan di atas EMA 200 hari. Indeks bergerak menguat menyentuh resistance terdekat di 5.133. Indikator stochastic berpotensi membentuk goldencross dan reli lanjutan masih terbuka.
“Hari ini indeks masih akan melanjutkan penguatannya menguji resistance selanjutnya di 5.138,“ kata dia, Kamis (17/7/2014).
Dia memprediksi, IHSG akan bergerak pada level support 5.082 dan resistance 5.138. Potensi penguatan IHSG didukung positifnya bursa regional.
Pasar saham AS kembali menguat, seiring kebijakan The Fed yang tidak akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat. Penguatan itu diapresiasi kenaikan indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar 0,45% dan indeks S&P500 sebesar 0,42%.
Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh gencatan senjata Hamas dan Israel. Apresiasi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 sebesar 0,34% dan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan 0,37%.
Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas bergerak variatif (mixed). Harga minyak mentah WTI naik 0,24% ke posisi USD101,44 per barel. Sedangkan harga emas Comex terkoreksi 0,05% ke level USD1.299,20 per ons.
Dari dalam negeri, pemerintah mengungkapkan jika pemangkasan subsidi bahan bakar minyak (BBM) menjadi urgensi yang harus segera dilakukan. Hal ini menyusul turunnya lifting minyak, sementara konsumsi dalam negeri semakin tinggi. Jika tidak dipangkas, imbasnya beban subsidi BBM akan semakin besar, dan berdampak terhadap defisit APBN serta neraca perdagangan yang semakin melebar.
Di sisi lain, menjelang penetapan presiden dan wakil presiden terpilih, investor asing semakin gencar masuk ke pasar modal Indonesia. Sentimen tersebut membawa IHSG kembali ke level 5.100, di tengah nilai tukar rupiah yang kembali menguat terhadap dolar AS (USD).
(rna)