Harga Emas Dunia Turun Akibat Ambil Untung
A
A
A
SINGAPURA - Harga emas di perdagangan global merosot karena aksi ambil untung (profit taking) setelah lonjakan tajam semalam. Namun, harga logam mulia tetap didukung berita pesawat Malaysia jatuh di kawasan Ukraina timur.
Emas dipandang sebagai investasi alternatif selama masa ketidakpastian geopolitik, naik sekitar 1,5% pada sesi sebelumnya, setelah berita kecelakaan pesawat yang seorang pejabat Ukraina klaim disebabkan rudal yang ditembakkan militan pro-Rusia.
Insiden itu meningkatkan pertaruhan dalam konflik antara Kiev dan pemberontak pro-Moskow yang telah berlangsung selama berbulan-bulan, dan telah meningkatkan ketegangan antara Rusia dan Barat.
"Risiko geopolitik saat ini cukup tinggi. Langkah (harga emas) semalam dijamin mengingat risiko di luar sana. Dalam waktu dekat kita pasti bisa melihat beberapa lebih terbalik," kata Victor Thianpiriya, analis ANZ, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (18/7/2014).
Spot emas tergelincir 0,1% menjadi USD1,315.40 per ons pada pukul 02.54 GMT. Sementara berdasarkan data Bloomberg, pukul 13.15 WIB, spot emas turun 0,34% menjadi USD1.314,66 per ons.
Saham Asia merosot di awal perdagangan dan penurunan imbal hasil obligasi menekan dolar AS (USD) setelah berita tentang jatuhnya pesawat Malaysia, membuat investor bergegas ke aset defensif.
Namun, logam masih turun hampir 2% pada minggu ini, menyusul kemenangan beruntun selama enam pekan, karena investor khawatir tentang kenaikan cepat atas perkiraan suku bunga AS.
Di antara logam mulia lainnya, paladium diperdagangkan di dekat harga tertinggi sejak 2001 setelah Amerika Serikat menjatuhkan sanksi terhadap Rusia, produsen terbesar logam atas kegagalan Moskow mengekang kekerasan di Ukraina.
Emas dipandang sebagai investasi alternatif selama masa ketidakpastian geopolitik, naik sekitar 1,5% pada sesi sebelumnya, setelah berita kecelakaan pesawat yang seorang pejabat Ukraina klaim disebabkan rudal yang ditembakkan militan pro-Rusia.
Insiden itu meningkatkan pertaruhan dalam konflik antara Kiev dan pemberontak pro-Moskow yang telah berlangsung selama berbulan-bulan, dan telah meningkatkan ketegangan antara Rusia dan Barat.
"Risiko geopolitik saat ini cukup tinggi. Langkah (harga emas) semalam dijamin mengingat risiko di luar sana. Dalam waktu dekat kita pasti bisa melihat beberapa lebih terbalik," kata Victor Thianpiriya, analis ANZ, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (18/7/2014).
Spot emas tergelincir 0,1% menjadi USD1,315.40 per ons pada pukul 02.54 GMT. Sementara berdasarkan data Bloomberg, pukul 13.15 WIB, spot emas turun 0,34% menjadi USD1.314,66 per ons.
Saham Asia merosot di awal perdagangan dan penurunan imbal hasil obligasi menekan dolar AS (USD) setelah berita tentang jatuhnya pesawat Malaysia, membuat investor bergegas ke aset defensif.
Namun, logam masih turun hampir 2% pada minggu ini, menyusul kemenangan beruntun selama enam pekan, karena investor khawatir tentang kenaikan cepat atas perkiraan suku bunga AS.
Di antara logam mulia lainnya, paladium diperdagangkan di dekat harga tertinggi sejak 2001 setelah Amerika Serikat menjatuhkan sanksi terhadap Rusia, produsen terbesar logam atas kegagalan Moskow mengekang kekerasan di Ukraina.
(dmd)