BRI Siap Genjot Bisnis Remittance dari TKI
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menargetkan pertumbuhan bisnis pengiriman uang (remittance) dari luar negeri bisa tumbuh 40% tahun ini. Perseroan optimistis target tinggi tersebut dapat tercapai dengan meningkatkan pelayanan bagi TKI di luar negeri. Total nilai transaksi remittance dalam sebulan mencapai Rp450 miliar.
General Manager Bisnis Internasional BBRI Heru Prabowo mengatakan, nilai remiten di semester pertama tahun ini secara total tumbuh 23% dibanding tahun lalu. Kinerja ini disebutnya melampaui rata rata industri. Perseroan disebutnya baru menekuni bisnis ini dalam empat tahun terakhir sehingga harus mengejar ketinggalan dari pemain lain.
"Targetnya cukup tinggi tahun ini. Tapi kami sudah mencapai 57% dari target remiten. Sehingga pangsa pasar kami dapat mencapai 13%," ujar Heru dalam acara Mudik Bareng BRI di Plaza Utara, GBK Jakarta, Kamis (24/07/2014).
Dia menjelaskan, targetnya ingin mengimbangi Western Union dan MoneyGram yang menguasai pasar pengiriman uang. Namun keunggulan perseroan ialah kekuatan outlet BRI di pedesaan yang menjadi kantong kantong asal TKI. Hal ini juga diperkuat dengan kerjasama dengan divisi mikro untuk sekaligus menggaet nasabah baru.
Strategi ini membuahkan 36 juta nasabah pengguna remittance baik yang lama maupun baru. "Namun pertumbuhan pengguna baru mencapai 15-25%. Sedangkan pengguna eksis kami terus dikembangkan nilainya," ujarnya.
Dia mengatakan, aplikasi BRIFast sudah menggunakan Telco via telepon genggam. Sedangkan kerjasama dengan counterpart atau agen remittance resmi juga akan ditingkatkan. "Di Malaysia kami akan tambah dua lagi. Karena kami yang paling gemuk disana. Terbesar dari Malaysia bisa 60%, lalu Hongkong, dan timur tengah," ujarnya.
Sementara Direktur Utama BBRI Sofyan Basir mengatakan, pihaknya mengapresiasi nasabah remittance. Sehingga dalam acara mudik bareng BRI terdapat 40 TKI nasabah BRIfast Remittance yang berasal dari enam negara yaitu Malaysia sebanyak 20 orang, Hongkong 10 orang, 1 orang dari Arab Saudi, dan 6 orang dari UAE. Sementara sisanya dari Korea serta Taiwan, yang akan berlebaran bersama keluarga di kampung halamannya. "Kami ingin meningkatkan reward kepada mereka pengguna remittance BRI," ujar Sofyan dalam kesempatan yang sama.
Dalam acara kemarin, BRI melepas 6.000 nasabah dan keluarganya untuk bermudik ke kampung halaman masing-masing. Mudik gratis bertajuk “Ngebuzz Bareng BRI” ini digelar pada Kamis (24/07/2014) di di Plaza Utara, GBK.
Sekretaris Perusahaan BRI Budi Satria mengatakan acara ini telah berlangsung setiap tahun sejak 2004. “Hari ini kami memberangkatkan lebih dari enam ribu pemudik dengan menggunakan 125 bus eksekutif ke beberapa kota tujuan mudik di Pulau Jawa antara lain Surabaya, Blitar, Pati, Yogyakarta, dan Wonogiri,” ujar Budi.
Budi menjelaskan, para pemudik tersebut terdiri atas nasabah BRI, baik nasabah simpanan maupun pinjaman. “Termasuk di antaranya debitur KUR (Kredit Usaha Rakyat), debitur KUR TKI, dan pekerja dasar dari rekanan kerja BRI. Dan sebagian besar debitur BRI yang dipulangkan secara gratis berasal dari debitur KUR BRI,” paparnya.
Budi menjelaskan, per Juni 2014, jumlah debitur KUR BRI, baik KUR Ritel maupun KUR Mikro, mencapai 10,4 juta nasabah dengan realisasi lebih dari Rp102,5 triliun. Dibandingkan Mei 2014, realisasi KUR ini telah tumbuh lebih dari Rp3,2 triliun.
“Begitu juga dengan jumlah debiturnya yang naik lebih dari 246 ribu debitur. Kredit KUR termasuk kredit yang pruden, sebab besaran kredit bermasalahnya (non performing loan/NPL) hanya sebesar 2,48%.
BRI juga sangat menjaga keberlangsungan usaha dari para debitur KUR ini, karena nantinya mereka yang akan menjadi embrio pengambil kredit komersil. Artinya, sebagian besar pengusaha -pengusaha pemula ini akan menjadi kuat dan bankable,” ucap Budi.
Selain mudik bareng, sejumlah acara telah berlangsung diantaranya Buka Bareng BRI bersama 3.500 anak yatim piatu se-Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). Tahun ini merupakan penyelenggaraan ke-10 kalinya.
Selain berbuka puasa bersama, anak yatim dan para undangan juga disuguhi tausyiah ramadhan, solat maghrib dan isya berjamaah, serta diakhiri dengan hiburan musik dari Grup Band GIGI.
“Selanjutnya BRI menggelar acara BRI Peduli Berbagi Sembako. Acara ini berlangsung pada 21 Juli 2014, dimana kami telah membagikan sebanyak 25ribu Paket Sembako yang dilaksanakan di 15 titik di sekitar Jakarta, yang nilainya mencapai Rp6 Miliar,” ungkap Budi.
General Manager Bisnis Internasional BBRI Heru Prabowo mengatakan, nilai remiten di semester pertama tahun ini secara total tumbuh 23% dibanding tahun lalu. Kinerja ini disebutnya melampaui rata rata industri. Perseroan disebutnya baru menekuni bisnis ini dalam empat tahun terakhir sehingga harus mengejar ketinggalan dari pemain lain.
"Targetnya cukup tinggi tahun ini. Tapi kami sudah mencapai 57% dari target remiten. Sehingga pangsa pasar kami dapat mencapai 13%," ujar Heru dalam acara Mudik Bareng BRI di Plaza Utara, GBK Jakarta, Kamis (24/07/2014).
Dia menjelaskan, targetnya ingin mengimbangi Western Union dan MoneyGram yang menguasai pasar pengiriman uang. Namun keunggulan perseroan ialah kekuatan outlet BRI di pedesaan yang menjadi kantong kantong asal TKI. Hal ini juga diperkuat dengan kerjasama dengan divisi mikro untuk sekaligus menggaet nasabah baru.
Strategi ini membuahkan 36 juta nasabah pengguna remittance baik yang lama maupun baru. "Namun pertumbuhan pengguna baru mencapai 15-25%. Sedangkan pengguna eksis kami terus dikembangkan nilainya," ujarnya.
Dia mengatakan, aplikasi BRIFast sudah menggunakan Telco via telepon genggam. Sedangkan kerjasama dengan counterpart atau agen remittance resmi juga akan ditingkatkan. "Di Malaysia kami akan tambah dua lagi. Karena kami yang paling gemuk disana. Terbesar dari Malaysia bisa 60%, lalu Hongkong, dan timur tengah," ujarnya.
Sementara Direktur Utama BBRI Sofyan Basir mengatakan, pihaknya mengapresiasi nasabah remittance. Sehingga dalam acara mudik bareng BRI terdapat 40 TKI nasabah BRIfast Remittance yang berasal dari enam negara yaitu Malaysia sebanyak 20 orang, Hongkong 10 orang, 1 orang dari Arab Saudi, dan 6 orang dari UAE. Sementara sisanya dari Korea serta Taiwan, yang akan berlebaran bersama keluarga di kampung halamannya. "Kami ingin meningkatkan reward kepada mereka pengguna remittance BRI," ujar Sofyan dalam kesempatan yang sama.
Dalam acara kemarin, BRI melepas 6.000 nasabah dan keluarganya untuk bermudik ke kampung halaman masing-masing. Mudik gratis bertajuk “Ngebuzz Bareng BRI” ini digelar pada Kamis (24/07/2014) di di Plaza Utara, GBK.
Sekretaris Perusahaan BRI Budi Satria mengatakan acara ini telah berlangsung setiap tahun sejak 2004. “Hari ini kami memberangkatkan lebih dari enam ribu pemudik dengan menggunakan 125 bus eksekutif ke beberapa kota tujuan mudik di Pulau Jawa antara lain Surabaya, Blitar, Pati, Yogyakarta, dan Wonogiri,” ujar Budi.
Budi menjelaskan, para pemudik tersebut terdiri atas nasabah BRI, baik nasabah simpanan maupun pinjaman. “Termasuk di antaranya debitur KUR (Kredit Usaha Rakyat), debitur KUR TKI, dan pekerja dasar dari rekanan kerja BRI. Dan sebagian besar debitur BRI yang dipulangkan secara gratis berasal dari debitur KUR BRI,” paparnya.
Budi menjelaskan, per Juni 2014, jumlah debitur KUR BRI, baik KUR Ritel maupun KUR Mikro, mencapai 10,4 juta nasabah dengan realisasi lebih dari Rp102,5 triliun. Dibandingkan Mei 2014, realisasi KUR ini telah tumbuh lebih dari Rp3,2 triliun.
“Begitu juga dengan jumlah debiturnya yang naik lebih dari 246 ribu debitur. Kredit KUR termasuk kredit yang pruden, sebab besaran kredit bermasalahnya (non performing loan/NPL) hanya sebesar 2,48%.
BRI juga sangat menjaga keberlangsungan usaha dari para debitur KUR ini, karena nantinya mereka yang akan menjadi embrio pengambil kredit komersil. Artinya, sebagian besar pengusaha -pengusaha pemula ini akan menjadi kuat dan bankable,” ucap Budi.
Selain mudik bareng, sejumlah acara telah berlangsung diantaranya Buka Bareng BRI bersama 3.500 anak yatim piatu se-Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). Tahun ini merupakan penyelenggaraan ke-10 kalinya.
Selain berbuka puasa bersama, anak yatim dan para undangan juga disuguhi tausyiah ramadhan, solat maghrib dan isya berjamaah, serta diakhiri dengan hiburan musik dari Grup Band GIGI.
“Selanjutnya BRI menggelar acara BRI Peduli Berbagi Sembako. Acara ini berlangsung pada 21 Juli 2014, dimana kami telah membagikan sebanyak 25ribu Paket Sembako yang dilaksanakan di 15 titik di sekitar Jakarta, yang nilainya mencapai Rp6 Miliar,” ungkap Budi.
(gpr)