SMGR Anggarkan Capex 2015 Sebesar USD500 Juta
SMGR Anggarkan Capex 2015 Sebesar USD500 Juta
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) Dwi Soetjipto mengatakan, tahun 2015 perseroan menganggarkan belanja modal (Capital Expenditure/Capex) sebesar USD500 juta.
Dia mengatakan, anggaran belanja tersebut akan dialokasikan untuk menyelesaikan dua proyek baru di Rembang dan Padang. Selain itu, perseroan juga mengalokasikannya untuk proyek yang upgrading seperti di Tonasa, Gresik, dan Semen Padang.
"Yang paling besar yang tadi saya sebutkan, yang pertama proyek baru. Yang kedua upgrading, ketiga konversi energi. Keempat pembangunan sarana distribusi," ujar dia di Kantor SMGR belum lama ini.
Lebih lanjut dia mengatakan, sumber dana untuk belanja modal tahun ini diperoleh dari internal perusahaan. Namun, perseroan juga mulai mengambil dana dari Bank Mandiri.
"Saya kira itu internal masih. Tapi kalau tahun depan kita sudah mulai ambil dari Bank Mandiri, dan kan ada konsorsium yang sudah kita tandatangani," imbuhnya.
Sementara untuk 2014, belanja modal yang dianggarkan sebesar USD400 juta. Hingga Juni 2014, sudah terserap sebesar 35% hingga 40%. Selain itu, dia juga mengatakan bahwa perseroan tidak memiliki rencana restrukturisasi utang. Karena hingga saat ini utang perseroan terbilang kecil.
"Sementara ini nggak (restrukturisasi utang). Soalnya utang kita kecil juga, dalam rupiah juga. Sehingga kita tidak punya pinjaman yang dalam mata uang asing, kecuali yang untuk investasi di Vietnam. Dan juga kita tidak punya pinjaman yang rate bunganya tinggi," tandas dia.
Dia mengatakan, anggaran belanja tersebut akan dialokasikan untuk menyelesaikan dua proyek baru di Rembang dan Padang. Selain itu, perseroan juga mengalokasikannya untuk proyek yang upgrading seperti di Tonasa, Gresik, dan Semen Padang.
"Yang paling besar yang tadi saya sebutkan, yang pertama proyek baru. Yang kedua upgrading, ketiga konversi energi. Keempat pembangunan sarana distribusi," ujar dia di Kantor SMGR belum lama ini.
Lebih lanjut dia mengatakan, sumber dana untuk belanja modal tahun ini diperoleh dari internal perusahaan. Namun, perseroan juga mulai mengambil dana dari Bank Mandiri.
"Saya kira itu internal masih. Tapi kalau tahun depan kita sudah mulai ambil dari Bank Mandiri, dan kan ada konsorsium yang sudah kita tandatangani," imbuhnya.
Sementara untuk 2014, belanja modal yang dianggarkan sebesar USD400 juta. Hingga Juni 2014, sudah terserap sebesar 35% hingga 40%. Selain itu, dia juga mengatakan bahwa perseroan tidak memiliki rencana restrukturisasi utang. Karena hingga saat ini utang perseroan terbilang kecil.
"Sementara ini nggak (restrukturisasi utang). Soalnya utang kita kecil juga, dalam rupiah juga. Sehingga kita tidak punya pinjaman yang dalam mata uang asing, kecuali yang untuk investasi di Vietnam. Dan juga kita tidak punya pinjaman yang rate bunganya tinggi," tandas dia.
(gpr)
Explore More