Nilai Impor Indonesia Juni naik 6,44%
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin memaparkan, Nilai Impor Indonesia pada Juni 2014 naik mencapai USD15,72 miliar atau naik 6,44% dibandingkan bulan sebelumnya.
"Hal tersebut disebabkan oleh meningkatnya nilai impor non migas sebesar USD1.262,8 juta. Walaupun impor migas turun sebesar USD312 juta," ujarnya di gedung Badan Pusat Statistik, Senin (4/8/2014).
Suryamin mengatakan, penurunan impor migas dipicu oleh turunnya nilai impor minyak mentah sebesar USD135,4 juta. Dan hasil minyak sebesar USD143,8 juta, dan gas sebesar USD32,8 juta.
"Nilai impor non migas terbesar Juni 2014 adalah golongan barang mesin dan peralatan mekanik dengan nilai USD2,42 miliar. Nilai ini naik 18,22% dibanding impor golongan barang yang sama pada bulan Mei 2014," imbuhnya.
Sementara itu, negara pemasok barang non migas terbesar selama Juni 2014 ditempati oleh Tiongkok dengan nilai USD2,66 miliar, Jepang USD1,53 miliar, dan Thailand USD0,94 miliar. "Impor non migas ASEAN mencapai pangsa pasar 22,29%, sementara Uni Eropa 9,28%," imbuhnya.
Selain itu, Suryamin menjelaskan, secara kumulatif nilai impor periode Januari-Juni 2014 mencapai USD89,98 miliar atau turun 4,7% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Suryamin menambahkan, nilai impor golongan barang konsumsi, bahan baku atau penolong dan barang modal selama Januari-Juni 2014 mengalami penurunan dibanding periode yang sama 2013 sebesar 2,12%, 4,57%, dan 6,30%.
"Hal tersebut disebabkan oleh meningkatnya nilai impor non migas sebesar USD1.262,8 juta. Walaupun impor migas turun sebesar USD312 juta," ujarnya di gedung Badan Pusat Statistik, Senin (4/8/2014).
Suryamin mengatakan, penurunan impor migas dipicu oleh turunnya nilai impor minyak mentah sebesar USD135,4 juta. Dan hasil minyak sebesar USD143,8 juta, dan gas sebesar USD32,8 juta.
"Nilai impor non migas terbesar Juni 2014 adalah golongan barang mesin dan peralatan mekanik dengan nilai USD2,42 miliar. Nilai ini naik 18,22% dibanding impor golongan barang yang sama pada bulan Mei 2014," imbuhnya.
Sementara itu, negara pemasok barang non migas terbesar selama Juni 2014 ditempati oleh Tiongkok dengan nilai USD2,66 miliar, Jepang USD1,53 miliar, dan Thailand USD0,94 miliar. "Impor non migas ASEAN mencapai pangsa pasar 22,29%, sementara Uni Eropa 9,28%," imbuhnya.
Selain itu, Suryamin menjelaskan, secara kumulatif nilai impor periode Januari-Juni 2014 mencapai USD89,98 miliar atau turun 4,7% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Suryamin menambahkan, nilai impor golongan barang konsumsi, bahan baku atau penolong dan barang modal selama Januari-Juni 2014 mengalami penurunan dibanding periode yang sama 2013 sebesar 2,12%, 4,57%, dan 6,30%.
(gpr)