Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Q2/2014 Hanya 5,12%
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini merilis angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2014. Kepala BPS Suryamin menyebutkan, angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2014 hanya tumbuh sebesar 5,12%. Ini lebih rendah dari realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal I/2014 yang sebesar 5,21% year on year (yoy).
"Pertumbuhan ekonomi kuartal II/2014 sebesar 5,12% yoy. Secara quarter to quarter tumbuh 2,47%, sementara semester I/2014 dibandingkan semester I/2013 tumbuh 5,17%," papar Suryamin dalam jumpa pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Selasa (5/8/2014).
Dia mengatakan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II ini didorong oleh kinerja ekspor. Terdapat beberapa negara tujuan ekspor Indonesia yang mengalami perbaikan ekonomi, sehingga menyebabkan ekspor Indonesia pun meningkat.
"Ada negara-negara tujuan ekspor kita yang ekonominya membaik. Jepang, Uni Eropa, Tiongkok, Amerika Serikat, dan India. Namun, ekspor ke negara-negara tetangga di kawasan ASEAN masih belum terlalu berkembang. Ini tantangan untuk pemerintah sebagai bahan evaluasi," tutur dia.
Suryamin mengatakan, sektor pendukung pertumbuhan ekonomi ini sebesar 5,12% berasal dari perdagangan, hotel dan restoran, sebesar 4,17% dari sektor kontruksi dan 2,70% disumbang dari industri pengolahan.
"Tertinggi dari tiga sektor ekonomi yaitu perdagangan, hotel dan restoran tumbuh 4,17%, lalu konstruksi 4,16% dan industri pengolahan 2,70%," katanya.
Suryamin menambahkan, secara tahunan pendukung pertumbuhan ekonomi tertinggi disumbang oleh pengangkutan dan komunikasi sebesar 9,53%.
"Pertumbuhan yoy tertinggi disumbang oleh pengangkutan, komunikasi sebesar 9,53% lalu konstruksi 6,59% dan keuangan real estate, jasa lainnya 6,18%," tukas dia.
"Pertumbuhan ekonomi kuartal II/2014 sebesar 5,12% yoy. Secara quarter to quarter tumbuh 2,47%, sementara semester I/2014 dibandingkan semester I/2013 tumbuh 5,17%," papar Suryamin dalam jumpa pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Selasa (5/8/2014).
Dia mengatakan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II ini didorong oleh kinerja ekspor. Terdapat beberapa negara tujuan ekspor Indonesia yang mengalami perbaikan ekonomi, sehingga menyebabkan ekspor Indonesia pun meningkat.
"Ada negara-negara tujuan ekspor kita yang ekonominya membaik. Jepang, Uni Eropa, Tiongkok, Amerika Serikat, dan India. Namun, ekspor ke negara-negara tetangga di kawasan ASEAN masih belum terlalu berkembang. Ini tantangan untuk pemerintah sebagai bahan evaluasi," tutur dia.
Suryamin mengatakan, sektor pendukung pertumbuhan ekonomi ini sebesar 5,12% berasal dari perdagangan, hotel dan restoran, sebesar 4,17% dari sektor kontruksi dan 2,70% disumbang dari industri pengolahan.
"Tertinggi dari tiga sektor ekonomi yaitu perdagangan, hotel dan restoran tumbuh 4,17%, lalu konstruksi 4,16% dan industri pengolahan 2,70%," katanya.
Suryamin menambahkan, secara tahunan pendukung pertumbuhan ekonomi tertinggi disumbang oleh pengangkutan dan komunikasi sebesar 9,53%.
"Pertumbuhan yoy tertinggi disumbang oleh pengangkutan, komunikasi sebesar 9,53% lalu konstruksi 6,59% dan keuangan real estate, jasa lainnya 6,18%," tukas dia.
(gpr)