Jalur KA Makasar-Pare-pare Groundbreaking 12 Agustus
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan akan mengejar peletakan batu pertama (groundbreaking) untuk jalur kereta api Makasar-Pare-pare, Sulawesi Selatan pada 12 Agustus 2014 mendatang.
Direktur Jenderal Lalu Lintas dan Perekeretapian Kemenhub Hanggoro BW mengatakan, proyek ini diperkirakan akan memakan jarak sekitar 103 km.
"Kereta yang pertama yang akan groundbreaking adalah untuk jalur Makassar-Pare-pare tanggal 12 Agustus besok. Itu panjangnya 103 km," kata dia, di Jakarta, Rabu (6/8/2014).
Dia mengatakan, dalam prosesnya sampai saat ini pemerintah telah melakukan pembebasan lahan di daerah setempat sepanjang 30 km. Rencananya, untuk tahun depan akan memulai proses kontruksi dengan anggaran dana sebesar Rp270 miliar.
"Kita baru bebasin tanah 30 km. Tahun depan mulai konstruksi dengan anggaran Rp270 miliar. Semua APBN untuk infrastruktur. Itu kita sudah melakukan MoU dengan gubernur," lanjutnya.
Sementara untuk proyek lain, seperti Kalimantan pihaknya belum bisa melakukan groundbreaking. Pasalnya, untuk alokasi pendanaan pihaknya tengah menunggu keputusan dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
"Kalau Kalimantan belum. Dia masih tunggu dari Kemenkeu. Kita usulkan VGF (Viability Gap Fund). Itu belum ada konfirmasi dari Kemenkeu. Sehingga kita belum berani groundbreaking untuk Kalimantan," tukasnya.
Direktur Jenderal Lalu Lintas dan Perekeretapian Kemenhub Hanggoro BW mengatakan, proyek ini diperkirakan akan memakan jarak sekitar 103 km.
"Kereta yang pertama yang akan groundbreaking adalah untuk jalur Makassar-Pare-pare tanggal 12 Agustus besok. Itu panjangnya 103 km," kata dia, di Jakarta, Rabu (6/8/2014).
Dia mengatakan, dalam prosesnya sampai saat ini pemerintah telah melakukan pembebasan lahan di daerah setempat sepanjang 30 km. Rencananya, untuk tahun depan akan memulai proses kontruksi dengan anggaran dana sebesar Rp270 miliar.
"Kita baru bebasin tanah 30 km. Tahun depan mulai konstruksi dengan anggaran Rp270 miliar. Semua APBN untuk infrastruktur. Itu kita sudah melakukan MoU dengan gubernur," lanjutnya.
Sementara untuk proyek lain, seperti Kalimantan pihaknya belum bisa melakukan groundbreaking. Pasalnya, untuk alokasi pendanaan pihaknya tengah menunggu keputusan dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
"Kalau Kalimantan belum. Dia masih tunggu dari Kemenkeu. Kita usulkan VGF (Viability Gap Fund). Itu belum ada konfirmasi dari Kemenkeu. Sehingga kita belum berani groundbreaking untuk Kalimantan," tukasnya.
(gpr)