AIA Catat Bisnis Baru USD792 Juta
A
A
A
JAKARTA - Perusahaan asuransi jiwa yang berpusat di Shanghai, AIA Group Limited, selama periode Januari-Juni 2014 membukukan nilai bisnis baru (Value of New Business/VONB) sebesar USD792 juta, meningkat 23% dibanding periode sama tahun lalu USD645 juta.
Peningkatan juga terjadi pada premi baru yang disetahunkan (Annualised New Premium/ANP) naik 11% menjadi USD1,6 miliar dibanding tahun sebelumnya sebesar USD1,5 miliar.
"Kinerja ini merupakan hasil pelaksanaan yang konsisten dari strategi pertumbuhan kami, pengelolaan neraca keuangan yang tepat, dan ketahanan portofolio asuransi jiwa yang beroperasi di beragam pasar di wilayah Asia-Pasifik," tutur Chief Executive and President AIA Group Mark Tucker dalam rilisnya, Rabu (6/8/2014).
Dia mengungkapkan, margin VONB naik 4,6 poin dari periode yang sama tahun sebelumnya 41,6% menjadi 46,2%. Selain itu, terjadi pertumbuhan sebesar 11% pada laba operasional Embedded Value (EV) menjadi USD2,1 miliar, kemudian peningkatan sebesar USD2 miliar dalam EV Equity menjadi USD36,9 miliar. Jumlah ini naik 6% selama semester pertama ini.
"AIA juga mencatat pertumbuhan laba operasional IFRS sebesar 15% menjadi USD1,45 miliar," ujarnya.
Menurutnya, kinerja memuaskan AIA itu didukung potensi besar ekonomi di kawasan Asia pasifik yang terus bertumbuh.
"Kawasan Asia Pasifik merupakan salah satu pasar menarik dan tangguh di dunia. Tingkat penduduk muda dan populasi yang dinamis mendorong kuatnya urbanisasi dan pertumbuhan yang signifikan dalam hal pendapatan di seluruh wilayah," jelas Mark.
Di Indonesia, AIA juga terus bertumbuh. Pada 2013, PT AIA Financial (AIA) melalui penjualan produk AIA melalui jaringan agen, bancassurance consultants, broker, dan mitra bank, menghasilkan total premi bisnis baru Rp2,73 triliun.
Jumlah itu naik dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp2,32 triliun atau meningkat sebesar 18%. AIA juga mencetak peningkatan laba setelah pajak 2013 sebesar Rp715,62 miliar, sebelumnya pada 2012 senilai Rp622,87 miliar.
Kemudian, total investasi AIA juga meningkat dari Rp24,69 triliun pada 2012 menjadi Rp26,16 triliun pada 2013. Jumlah aset AIA pun melonjak menjadi Rp27,62 triliun. Sebelumnya pada 2012 jumlah aset sebesar Rp26 triliun.
Peningkatan juga terjadi pada premi baru yang disetahunkan (Annualised New Premium/ANP) naik 11% menjadi USD1,6 miliar dibanding tahun sebelumnya sebesar USD1,5 miliar.
"Kinerja ini merupakan hasil pelaksanaan yang konsisten dari strategi pertumbuhan kami, pengelolaan neraca keuangan yang tepat, dan ketahanan portofolio asuransi jiwa yang beroperasi di beragam pasar di wilayah Asia-Pasifik," tutur Chief Executive and President AIA Group Mark Tucker dalam rilisnya, Rabu (6/8/2014).
Dia mengungkapkan, margin VONB naik 4,6 poin dari periode yang sama tahun sebelumnya 41,6% menjadi 46,2%. Selain itu, terjadi pertumbuhan sebesar 11% pada laba operasional Embedded Value (EV) menjadi USD2,1 miliar, kemudian peningkatan sebesar USD2 miliar dalam EV Equity menjadi USD36,9 miliar. Jumlah ini naik 6% selama semester pertama ini.
"AIA juga mencatat pertumbuhan laba operasional IFRS sebesar 15% menjadi USD1,45 miliar," ujarnya.
Menurutnya, kinerja memuaskan AIA itu didukung potensi besar ekonomi di kawasan Asia pasifik yang terus bertumbuh.
"Kawasan Asia Pasifik merupakan salah satu pasar menarik dan tangguh di dunia. Tingkat penduduk muda dan populasi yang dinamis mendorong kuatnya urbanisasi dan pertumbuhan yang signifikan dalam hal pendapatan di seluruh wilayah," jelas Mark.
Di Indonesia, AIA juga terus bertumbuh. Pada 2013, PT AIA Financial (AIA) melalui penjualan produk AIA melalui jaringan agen, bancassurance consultants, broker, dan mitra bank, menghasilkan total premi bisnis baru Rp2,73 triliun.
Jumlah itu naik dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp2,32 triliun atau meningkat sebesar 18%. AIA juga mencetak peningkatan laba setelah pajak 2013 sebesar Rp715,62 miliar, sebelumnya pada 2012 senilai Rp622,87 miliar.
Kemudian, total investasi AIA juga meningkat dari Rp24,69 triliun pada 2012 menjadi Rp26,16 triliun pada 2013. Jumlah aset AIA pun melonjak menjadi Rp27,62 triliun. Sebelumnya pada 2012 jumlah aset sebesar Rp26 triliun.
(izz)