Trans Marga Desak Pemerintah Bebaskan Lahan untuk Tol

Jum'at, 08 Agustus 2014 - 15:06 WIB
Trans Marga Desak Pemerintah...
Trans Marga Desak Pemerintah Bebaskan Lahan untuk Tol
A A A
SEMARANG - PT Trans Marga Jawa Tengah berharap pemerintah segera menyelesaikan pembebasan lahan untuk proyek tol Semarang-Solo ruas Bawen-Solo. Pembebasan lahan itu di tiga wilayah, yakni Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, dan Kabupaten Boyolali.

Direktur Teknik dan Operasi PT Trans Marga Jawa Tengah Ari Nugroho mengatakan, sejauh ini lelang belum bisa dilakukan karena belum ada wilayah yang pembebasan lahannya di atas 75%.

"Belum sampai (75%). Kami berharap pemerintah mensegerakan pembebasan lahan itu," katanya saat dihubungi Koran Sindo melalui telepon selulernya, Jumat (8/8/2014).

Pihaknya, sudah siap termasuk perencanaan desain dan teknik apa yang digunakan nanti dalam pembangunan ruas tol itu. Ari menyebut, desain itu sudah disiapkan sejak tiga tahun lalu.

"Jadi begini, yang penting lahan bebas dulu. Baru bisa lelang dan konstruksi. Kalau sampai lima tahun pun pembebasan lahan belum bisa, ya kami belum bisa mulai," ujar dia.

Dia mengaku tidak mengetahui secara pasti berapa persen lahan yang sudah dibebaskan di dua kabupaten dan satu kota itu. Terkait kontur wilayah, Ari menyebut di ruas Bawen-Solo memang kondisinya banyak lembah dan perbukitan.

"Nanti akan ada 10 jembatan di atas bentang 100 meter, yang di bawahnya (bentang 100 meter) lebih banyak," ucapnya.

Pembebasan tanah di dua kabupaten dan satu kota itu adalah lokasi proyek jalan tol Semarang-Solo ruas Bawen-Solo yang saat ini tengah digarap. Ruas tol sebelumnya, yakni Semarang-Bawen sepanjang 11,9 km sudah selesai dibangun dan dibuka.

Pemprov Jateng sendiri menargetkan pembebasan lahan selesai di 2014, lalu 2015 mulai pembangunan dan 2016 harapannya sudah bisa beroperasi.

Ruas tol Bawen-Solo sepanjang 49,81 km itu dibagi menjadi sembilan paket pengerjaan, dan tiga seksi. Tiap paket, dokumen dan tendernya sudah siap. Total lahan yang diperlukan 350 hektare, ada di 47 desa dan 34 kecamatan.

Tol Bawen-Salatiga panjangnya 17,57 km, Salatiga-Boyolali 24,5 km dan Boyolali-Kartasura 7,74 km. Pembebasan lahannya diperkirakan menelan biaya Rp500 miliar.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyebut pembebasan lahan terus dilakukan. Pihaknya juga terus memonitoring perkembangannya. Dia mengakui dari tiga wilayah yang akan dilintasi tol itu, Kabupaten Semarang masih tertinggal dalam pembebasan lahan.

"Masih proses negosiasi (di Kabupaten Semarang). Salatiga memang yang paling kecil (lahan yang dibutuhkan) jadi sudah cepat (pembebasan lahannya)," kata Ganjar.

Terkait pembangunannya, Ganjar menyebut akan bisa cepat. Pasalnya, akan dibangun pararel di tiap-tiap wilayah.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0924 seconds (0.1#10.140)