BUMI Akan Ajukan Perubahan Syarat Obligasi Konversi
A
A
A
JAKARTA - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akan mengajukan permohonan baru untuk mendapatkan persetujuan perubahan persyaratan dan ketentuan Obligasi Konversi Bergaransi senilai USD375 juta dalam rapat para pemegang obligasi konversi pada 22 Agustus 2014.
Obligasi konversi tersebut diterbitkan oleh anak perusahaan BUMI, Enercoal Resources Pte Ltd dan BUMI bertindak sebagai penjamin dari obligasi konversi.
Director & Corporate Secretary BUMI Dileep Srivastava mengatakan, dalam rapat para pemegang saham obligasi konversi tersebut, perseroan akan mengajukan permohonan persetujuan perpanjangan jatuh tempo obligasi, mengubah harga konversi dan kupon obligasi.
"Selain itu, memasukkan obligasi konversi tersebut sebagai utang antar kreditor tambahan yang dijamin dengan jaminan bersama dan menempatkannya pada posisi sederajat (pari passu) dengan utang senior berjamin lainnya," tutur dia dalam keterangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (8/8/2014).
Obligasi tersebut memiliki kupon sebesar 9,25% dan akan jatuh tempo pada Agustus 2014. Sementara dengan memperhatikan harga batu bara dan kondisi usaha di sektor batu bara yang sedang tertekan, perseroan tidak mampu melunasi obligasi itu secara tunai.
Perseroan meyakini bahwa para pemegang obligasi akan mempertimbangkan dan menerima baik usulan perubahan syarat dan ketentuan obligasi tersebut, sehingga diharapkan akan memberikan persetujuan usulan pada 22 Agustus mendatang.
Obligasi konversi tersebut diterbitkan oleh anak perusahaan BUMI, Enercoal Resources Pte Ltd dan BUMI bertindak sebagai penjamin dari obligasi konversi.
Director & Corporate Secretary BUMI Dileep Srivastava mengatakan, dalam rapat para pemegang saham obligasi konversi tersebut, perseroan akan mengajukan permohonan persetujuan perpanjangan jatuh tempo obligasi, mengubah harga konversi dan kupon obligasi.
"Selain itu, memasukkan obligasi konversi tersebut sebagai utang antar kreditor tambahan yang dijamin dengan jaminan bersama dan menempatkannya pada posisi sederajat (pari passu) dengan utang senior berjamin lainnya," tutur dia dalam keterangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (8/8/2014).
Obligasi tersebut memiliki kupon sebesar 9,25% dan akan jatuh tempo pada Agustus 2014. Sementara dengan memperhatikan harga batu bara dan kondisi usaha di sektor batu bara yang sedang tertekan, perseroan tidak mampu melunasi obligasi itu secara tunai.
Perseroan meyakini bahwa para pemegang obligasi akan mempertimbangkan dan menerima baik usulan perubahan syarat dan ketentuan obligasi tersebut, sehingga diharapkan akan memberikan persetujuan usulan pada 22 Agustus mendatang.
(rna)