Pipa Gas Arun-Belawan Tunggu Persetujuan ESDM
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sedang menunggu persetujuan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait proyek pipa gas Arun-Belawan Medan.
Sebab, pengerjaan pipa gas Arun ke Belawan tersebut yang dilakukan oleh dua perusahaan BUMN yaitu PT Pertamina (Persero) dan PT PLN diperkirakan akan selesai pada Oktober tahun ini.
"Akhir Oktober ini, industri di Medan, PLN di Medan Sumatera Barat mulai mendapatkan gas. Kalau Pak Menteri EDSM mengeluarkan persetujuan dengan mengeluarkan kebijakan gas dalam waktu 1-2 minggu ini. Jadi, kami senang karena urusan pipa dapat dipastikan selesai," ujar Dahlan di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (11/8/2014).
Dia menjelaskan persetujuaan yang ditunggu Kementerian ESDM yaitu perihal untuk mengalirkan gas dari Exxon ke Medan. Hal ini agar industri di Medan dapat dipenuhi listrik.
"Kami tinggal menunggu persetujuan Menteri ESDM untuk mengalirkan gas dari Exxon ke Medan untuk kepentingan PLN di Medan dan di industri di Medan," jelasnya.
Sementara, pengerjaan Liquid Natural Gas (LNG) di Arun sudah mencapai 95%. Namun, hanya empat yang dikerjakan karena dua train-nya sudah tidak bagus untuk dikerjakan.
"Pengerjaannya sudah 95% selesai. Tetapi tidak enamnya. Namun hanya empat karena dua sudah terlalu jelek untuk diubah. Artinya ada empat train LNG di Arun yang dulu untuk ekspor sekarang untuk reveiving," terang dia.
Atas adanya LNG di Arun yang akan selesai maka dipastikan tahun depan bisa dilakukan pengapalan untuk mengalirkan gas untuk PLN di Belawan.
"Nanti gasnya untuk PLN di Belawan, untuk industri di Medan masa depan. Akan selesai November sehingga Januari bisa dilakukan pengapalan pertama LNG di Arun," pungkas Dahlan.
Sebab, pengerjaan pipa gas Arun ke Belawan tersebut yang dilakukan oleh dua perusahaan BUMN yaitu PT Pertamina (Persero) dan PT PLN diperkirakan akan selesai pada Oktober tahun ini.
"Akhir Oktober ini, industri di Medan, PLN di Medan Sumatera Barat mulai mendapatkan gas. Kalau Pak Menteri EDSM mengeluarkan persetujuan dengan mengeluarkan kebijakan gas dalam waktu 1-2 minggu ini. Jadi, kami senang karena urusan pipa dapat dipastikan selesai," ujar Dahlan di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (11/8/2014).
Dia menjelaskan persetujuaan yang ditunggu Kementerian ESDM yaitu perihal untuk mengalirkan gas dari Exxon ke Medan. Hal ini agar industri di Medan dapat dipenuhi listrik.
"Kami tinggal menunggu persetujuan Menteri ESDM untuk mengalirkan gas dari Exxon ke Medan untuk kepentingan PLN di Medan dan di industri di Medan," jelasnya.
Sementara, pengerjaan Liquid Natural Gas (LNG) di Arun sudah mencapai 95%. Namun, hanya empat yang dikerjakan karena dua train-nya sudah tidak bagus untuk dikerjakan.
"Pengerjaannya sudah 95% selesai. Tetapi tidak enamnya. Namun hanya empat karena dua sudah terlalu jelek untuk diubah. Artinya ada empat train LNG di Arun yang dulu untuk ekspor sekarang untuk reveiving," terang dia.
Atas adanya LNG di Arun yang akan selesai maka dipastikan tahun depan bisa dilakukan pengapalan untuk mengalirkan gas untuk PLN di Belawan.
"Nanti gasnya untuk PLN di Belawan, untuk industri di Medan masa depan. Akan selesai November sehingga Januari bisa dilakukan pengapalan pertama LNG di Arun," pungkas Dahlan.
(izz)