WTI Turun Jelang Rilis Pasokan Bahan Bakar AS
A
A
A
SEOUL - Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun setelah naik selama tiga hari menjelang rilis data pasokan bahan bakar di Amerika Serikat (AS) sebagai konsumen minyak terbesar di dunia.
Minyak berjangka New York turun sebesar 0,3%. berdasarkan survei Bloomberg, jumlah persediaan minyak mentah AS turun untuk kali ketujuh pada pekan yang berakhir 8 Agustus. Pasokan bensin menyusut, sementara stok distilasi meningkat.
Survei Bloomberg menyebutkan bahwa persediaan minyak mentah AS kemungkinan menyusut 1,75 juta barel menjadi 363,9 juta. Menurut Administrasi Informasi Energi, stok turun menjadi 365,6 juta barel dalam pekan yang berakhir 1 Agustus, level terendah sejak 28 Februari 2014.
Sementara pasokan bensin turun 1,5 juta barel menjadi 212,3 juta. Stok distilasi, mencakup minyak pemanas dan diesel diperkirakan meningkat sebanyak 200 ribu barel. American Petroleum Institute dijadwalkan akan merilis data pasokan terpisah hari ini.
"Semua keuntungan sudah berbalik semalam dengan terkoreksinya WTI, dan itu tidak mengejutkan. Ada kecenderungan tren akan menurun dan pasar terus fokus pada pasokan minyak," kata Kepala Strategi Pasar di CMC Markets Michael McCarthy seperti dilansir dari Bloomberg, Selasa (12/8/2014).
WTI di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman September turun sebesar 29 sen menjadi USD97,79 per barel dan berada di USD97,84 pada pukul 10.50 siang waktu Seoul. Kontrak naik 0,4% kemarin menjadi USD98,08, penutupan tertinggi sejak 4 Agustus.
Semua volume berjangka yang diperdagangkan sekitar 40% di bawah rata-rata 100 hari. Harga turun 0,6% sepanjang tahun ini.
Sementara minyak brent di ICE Futures Europe Exchange, London untuk pengiriman September turun 0,2% atau 18 sen menjadi USD104,50 per barel, dekat harga penutupan terendah sejak November 2013. Premi minyak mentah patokan Eropa ini terhadap WTI sebesar USD6,64, naik dibandingkan kemarin sebesar USD6,60.
Minyak berjangka New York turun sebesar 0,3%. berdasarkan survei Bloomberg, jumlah persediaan minyak mentah AS turun untuk kali ketujuh pada pekan yang berakhir 8 Agustus. Pasokan bensin menyusut, sementara stok distilasi meningkat.
Survei Bloomberg menyebutkan bahwa persediaan minyak mentah AS kemungkinan menyusut 1,75 juta barel menjadi 363,9 juta. Menurut Administrasi Informasi Energi, stok turun menjadi 365,6 juta barel dalam pekan yang berakhir 1 Agustus, level terendah sejak 28 Februari 2014.
Sementara pasokan bensin turun 1,5 juta barel menjadi 212,3 juta. Stok distilasi, mencakup minyak pemanas dan diesel diperkirakan meningkat sebanyak 200 ribu barel. American Petroleum Institute dijadwalkan akan merilis data pasokan terpisah hari ini.
"Semua keuntungan sudah berbalik semalam dengan terkoreksinya WTI, dan itu tidak mengejutkan. Ada kecenderungan tren akan menurun dan pasar terus fokus pada pasokan minyak," kata Kepala Strategi Pasar di CMC Markets Michael McCarthy seperti dilansir dari Bloomberg, Selasa (12/8/2014).
WTI di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman September turun sebesar 29 sen menjadi USD97,79 per barel dan berada di USD97,84 pada pukul 10.50 siang waktu Seoul. Kontrak naik 0,4% kemarin menjadi USD98,08, penutupan tertinggi sejak 4 Agustus.
Semua volume berjangka yang diperdagangkan sekitar 40% di bawah rata-rata 100 hari. Harga turun 0,6% sepanjang tahun ini.
Sementara minyak brent di ICE Futures Europe Exchange, London untuk pengiriman September turun 0,2% atau 18 sen menjadi USD104,50 per barel, dekat harga penutupan terendah sejak November 2013. Premi minyak mentah patokan Eropa ini terhadap WTI sebesar USD6,64, naik dibandingkan kemarin sebesar USD6,60.
(rna)