Indonesia Patut Waspadai Normalisasi The Fed
Indonesia Patut Waspadai Normalisasi The Fed
A
A
A
JAKARTA - Bank Sentral Amerika Serikat (As) The Federal Reserve (The Fed) saat ini tengah berencana melakukan normalisasi kebijakan untuk menaikkan suku bunga acuannya, yang direncanakan akan dilakukan Oktober 2014.
Menanggapi hal itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengungkapkan, negara berkembang seperti Indonesia patut mewaspadai rencana tersebut. Terutama untuk Negara yang memiliki transaksi berjalan yang tidak sehat dan inflasi yang tinggi.
"Kebijakan itu akan sangat berpengaruh pada negara berkembang, khususnya negara berkembang yang secara fundamental transaksi berjalannya tidak cukup sehat atau inflasinya cenderung tinggi jadi Indonesia sangat perlu mempersiapkan diri menghadapi kebijakan normalisasi kebijakan the Fed AS," ungkapnya di SMK 38 Jakarta, Selasa (12/8/2014).
Lebih lanjut dia menyebutkan, pada akhir tahun 2015 mendatang, The Fed juga berpotensi menaikkan suku bunga acuannya dari sebelumnya 0% hingga 0,25% menjadi 1% sampai 1,2%.
"Kalau kondisi itu terjadi tentu akan berdampak kepada negara berkembang dan kalau indonesia tidak mempersiapkan diri indonesia akan kena dampaknya," tutur dia.
Oleh sebab itu, lanjut Agus, Indonesia dinilai perlu ada upaya untuk menjaga pengendalian inflasi dan penyehatan transaksi berjalan.
"Ini upaya yang terbaik dalam menghadapi itu, Indonesia tidak bisa mengangap ringan karena itu baru satu yaitu dampak normalisasi kebijakan the Fed," tutupnya.
Menanggapi hal itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengungkapkan, negara berkembang seperti Indonesia patut mewaspadai rencana tersebut. Terutama untuk Negara yang memiliki transaksi berjalan yang tidak sehat dan inflasi yang tinggi.
"Kebijakan itu akan sangat berpengaruh pada negara berkembang, khususnya negara berkembang yang secara fundamental transaksi berjalannya tidak cukup sehat atau inflasinya cenderung tinggi jadi Indonesia sangat perlu mempersiapkan diri menghadapi kebijakan normalisasi kebijakan the Fed AS," ungkapnya di SMK 38 Jakarta, Selasa (12/8/2014).
Lebih lanjut dia menyebutkan, pada akhir tahun 2015 mendatang, The Fed juga berpotensi menaikkan suku bunga acuannya dari sebelumnya 0% hingga 0,25% menjadi 1% sampai 1,2%.
"Kalau kondisi itu terjadi tentu akan berdampak kepada negara berkembang dan kalau indonesia tidak mempersiapkan diri indonesia akan kena dampaknya," tutur dia.
Oleh sebab itu, lanjut Agus, Indonesia dinilai perlu ada upaya untuk menjaga pengendalian inflasi dan penyehatan transaksi berjalan.
"Ini upaya yang terbaik dalam menghadapi itu, Indonesia tidak bisa mengangap ringan karena itu baru satu yaitu dampak normalisasi kebijakan the Fed," tutupnya.
(gpr)
Explore More