Menkeu: Indonesia Harus Bangun Optimisme
A
A
A
JAKARTA - Hari hari Ulatang tahun (HUT) Kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus 2014 sudah di depan mata. Lalu apa yang disematkan para pejabat di pemerintahan pada hari jadi Indonesia ke-69 ini?
Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri mengatakan, masyarakat Indonesia harus mampu membangun optimise ekonomi bahwa ke depannya Indonesia dapat menjadi negara yang berdaya saing dan mandiri secara ekonomi.
"Yang penting itu membangun optimisme bahwa ke depan negara ini sangat punya peluang, potensi, resources tapi itu hanya akan bisa kalau kita satu, punya optimisme merasa bahwa kita sanggup dan kedua dibarengi kerja keras kita," ujar dia di Kantor Kemenkeu Jakarta, Rabu (13/8/2014) malam.
Dia menuturkan, selama ini masyarakat Indonesia selalu berpikir pesimistis dan underestimated, sehingga hal ini berpengaruh dan menghambat ekonomi Indonesia.
"Ketika saya masih di KEN (Komite Ekonomi Nasional), visi 2030 RI akan jadi negara 10 besar ekonomi dunia. Semua orang bilang itu gila, nggak bakal mungkin. Karena itu kita selalu berangkat bahwa kita nggak mampu. Nah kalau kita berangkat dari percaya diri, kita akan bisa," tutur dia.
Menurutnya, prediksi banyak kalangan tentang Indonesia yang suatu saat akan kembali merasakan krisis serta kemudian kolaps tidak terbukti. Nyatanya hingga saat ini, ekonomi Indonesia terus menunjukkan perkembangan, serta mampu keluar dari keterpurukan ekonomi saat krisis 1998.
"Kita akan selalu melihat republik ini kayak enggak ada harapan dan sering kali yang terjadi di sini adalah situasi di mana setiap hari dibilang bangsa ini krisis dan bakal kolaps dari 1998. Tapi sampai sekarang enggak kolaps-kolaps," pungkas dia.
Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri mengatakan, masyarakat Indonesia harus mampu membangun optimise ekonomi bahwa ke depannya Indonesia dapat menjadi negara yang berdaya saing dan mandiri secara ekonomi.
"Yang penting itu membangun optimisme bahwa ke depan negara ini sangat punya peluang, potensi, resources tapi itu hanya akan bisa kalau kita satu, punya optimisme merasa bahwa kita sanggup dan kedua dibarengi kerja keras kita," ujar dia di Kantor Kemenkeu Jakarta, Rabu (13/8/2014) malam.
Dia menuturkan, selama ini masyarakat Indonesia selalu berpikir pesimistis dan underestimated, sehingga hal ini berpengaruh dan menghambat ekonomi Indonesia.
"Ketika saya masih di KEN (Komite Ekonomi Nasional), visi 2030 RI akan jadi negara 10 besar ekonomi dunia. Semua orang bilang itu gila, nggak bakal mungkin. Karena itu kita selalu berangkat bahwa kita nggak mampu. Nah kalau kita berangkat dari percaya diri, kita akan bisa," tutur dia.
Menurutnya, prediksi banyak kalangan tentang Indonesia yang suatu saat akan kembali merasakan krisis serta kemudian kolaps tidak terbukti. Nyatanya hingga saat ini, ekonomi Indonesia terus menunjukkan perkembangan, serta mampu keluar dari keterpurukan ekonomi saat krisis 1998.
"Kita akan selalu melihat republik ini kayak enggak ada harapan dan sering kali yang terjadi di sini adalah situasi di mana setiap hari dibilang bangsa ini krisis dan bakal kolaps dari 1998. Tapi sampai sekarang enggak kolaps-kolaps," pungkas dia.
(rna)