Jadi Gaya Hidup, Konsumsi Kopi Naik 8%
A
A
A
JAKARTA - Indonesia dikenal sebagai salah satu produsen kopi kelas dunia. Sebut saja kopi luwak yang sudah terkenal di lingkup mancanegara, dan menjadikan kopi Indonesia dikenal dunia.
Wakil Menteri Perdagangan (Wammendag) Bayu Krisnamurthi menuturkan bahwa kopi saat ini menikmati fase perubahan. Di mana, menikmati kopi menjadi satu gaya hidup (lifestyle). Hal ini tercermin dari menjamurnya cafe yang semakin memanjakan penikmat kopi.
"Hal tersebut mendorong konsumsi kopi dalam negeri naik 6-8% per tahun," ucap Bayu di kantornya, Jakarta, Kamis (14/8/2014).
Dia mengatakan, saat ini, konsumsi kopi domestik diprediksi mencapai 300 ribu ton per tahun. Sehingga ini menjadikan peluang cukup besar bagi produsen dalam negeri untuk fokus menggarap pasar lokal.
Data dari International Coffee Organisation (ICO) menyebutkan, konsumsi kopi meningkat dua kali lebih cepat di negara-negara pengekspor dan pengimpor, seperti Amerika Serikat (AS) dan Italia.
Bayu menuturkan, para petani kopi di negara pengekspor terus berusaha untuk dapat memenuhi meningkatnya permintaan kopi dari dalam negeri maupun luar negeri.
"Menurut para analis, hal tersebut memicu kenaikan biji kopi pada pasar berjangka sekitar 75%," tandas Bayu.
Wakil Menteri Perdagangan (Wammendag) Bayu Krisnamurthi menuturkan bahwa kopi saat ini menikmati fase perubahan. Di mana, menikmati kopi menjadi satu gaya hidup (lifestyle). Hal ini tercermin dari menjamurnya cafe yang semakin memanjakan penikmat kopi.
"Hal tersebut mendorong konsumsi kopi dalam negeri naik 6-8% per tahun," ucap Bayu di kantornya, Jakarta, Kamis (14/8/2014).
Dia mengatakan, saat ini, konsumsi kopi domestik diprediksi mencapai 300 ribu ton per tahun. Sehingga ini menjadikan peluang cukup besar bagi produsen dalam negeri untuk fokus menggarap pasar lokal.
Data dari International Coffee Organisation (ICO) menyebutkan, konsumsi kopi meningkat dua kali lebih cepat di negara-negara pengekspor dan pengimpor, seperti Amerika Serikat (AS) dan Italia.
Bayu menuturkan, para petani kopi di negara pengekspor terus berusaha untuk dapat memenuhi meningkatnya permintaan kopi dari dalam negeri maupun luar negeri.
"Menurut para analis, hal tersebut memicu kenaikan biji kopi pada pasar berjangka sekitar 75%," tandas Bayu.
(izz)