Indonesia Eksportir Kopi ke-7 Terbesar Dunia
A
A
A
JAKARTA - Direktur Jenderal (Dirjen) Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Nus Nuzulia Ishak menegaskan, Indonesia merupakan negara eksportir kopi terbesar ke-7 di dunia, dengan pertumbuhan ekspornya sebesar 10,97%.
"Kita ini eksportir ke-7 dunia (kopi). Kalau kita ketujuh dengan pertumbuhan 10,97%," ungkap dia di Kantor Kemendag Jakarta, Kamis (14/8/2014).
Dia mengatakan, negara eksportir kopi yang terbesar pertama adalah Brazil dengan persentase pertumbuhan 16,67%, diikuti Vietnam dengan 10,34%.
"Makanya kita harus waspada. Terus Jerman dengan 8,25%, Swiss sebesar 7,6%, dan Kolumbia sebesrar 6,72%. Jadi eksportir terbesar itu," ucapnya.
Dalam waktu dekat, pihaknya akan membawa sekitar 190 pengusaha ke Naning, dan salah satu komoditi yang akan dipamerkan adalah kopi.
"Yang paling laku kopi kita kopi spesial, ada kopi Java, lalu Mandailing, Gayo, Toraja, dan Ijen," tutur Nus.
Sementara, mengenai potensi ekspor, Amerika Serikat (AS) menjadi yang terbesar dengan pangsa pasar sekitar 19,27%. Kemudian diikuti Jerman, Perancis, Italia dan Jepang yang masing-masing pangsa pasarnya sebesar 12,73%, 8,48%, 5,8%, dan 5,5%. "Jadi lima importir dunia itu yang harus kita isi," pungkasnya.
"Kita ini eksportir ke-7 dunia (kopi). Kalau kita ketujuh dengan pertumbuhan 10,97%," ungkap dia di Kantor Kemendag Jakarta, Kamis (14/8/2014).
Dia mengatakan, negara eksportir kopi yang terbesar pertama adalah Brazil dengan persentase pertumbuhan 16,67%, diikuti Vietnam dengan 10,34%.
"Makanya kita harus waspada. Terus Jerman dengan 8,25%, Swiss sebesar 7,6%, dan Kolumbia sebesrar 6,72%. Jadi eksportir terbesar itu," ucapnya.
Dalam waktu dekat, pihaknya akan membawa sekitar 190 pengusaha ke Naning, dan salah satu komoditi yang akan dipamerkan adalah kopi.
"Yang paling laku kopi kita kopi spesial, ada kopi Java, lalu Mandailing, Gayo, Toraja, dan Ijen," tutur Nus.
Sementara, mengenai potensi ekspor, Amerika Serikat (AS) menjadi yang terbesar dengan pangsa pasar sekitar 19,27%. Kemudian diikuti Jerman, Perancis, Italia dan Jepang yang masing-masing pangsa pasarnya sebesar 12,73%, 8,48%, 5,8%, dan 5,5%. "Jadi lima importir dunia itu yang harus kita isi," pungkasnya.
(izz)