Laju IHSG Tunggu Rilis Nota Keuangan APBN
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan ini dibayangi potensi pelemahan lanjutan jika sentimen yang ada di pasar tidak sesuai dengan estimasi.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, hanging man di upper bollinger band (UBB). MACD terbatas setelah golden cross dengan histogram negatif yang memendek. RSI, Stochastic, dan William’s %R cenderung melemah.
Laju IHSG sempat berada di target support 5.130-5.155 dan juga berada di target resisten 5.175-5.182 meski akhirnya menyentuh juga target support. Setelah rilis BI rate tidak berpengaruh pada penguatan lanjutan IHSG, berikutnya ialah pelaku pasar menunggu hasil akhir sidang MK dan pembacaan nota keuangan APBN.
“Tetap mewaspadai potensi pelemahan lanjutan jika sentimen-sentimen tersebut tidak sesuai dengan estimasi pasar,“ kata dia, Jumat (15/8/2014).
Dia memprediksi, IHSG pada perdagangan hari ini akan berada pada rentang support 5.124-5.138 dan resisten pada rentang 5.170-5.188.
Sementara IHSG kemarin ditutup terkoreksi. Berbalik melemahnya laju bursa saham Asia dan hasrat terpendam untuk profit taking setelah IHSG menyentuh area jenuh belinya membuat IHSG tidak mampu melanjutkan penguatannya. IHSG harus menahan keinginannya untuk lanjut menguat setelah diterpa mulai maraknya aksi jual.
“Apalagi dua utang gap di 5.076-5.088 dan 5.113-5.127 juga belum tertutup. Di sisi lain, terapresiasinya rupiah dan tetapnya BI rate juga tidak mampu menopang kenaikan lanjutan IHSG karena (mungkin) pasar telah price-in akan tetapnya BI rate,“ ujarnya.
Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG menyentuh level tertinggi 5.168,27 di akhir sesi 1 dan menyentuh level terendah 5.134,23 di awal sesi 1 dan berakhir di level 5.168,27. Volume perdagangan naik dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan kenaikan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, hanging man di upper bollinger band (UBB). MACD terbatas setelah golden cross dengan histogram negatif yang memendek. RSI, Stochastic, dan William’s %R cenderung melemah.
Laju IHSG sempat berada di target support 5.130-5.155 dan juga berada di target resisten 5.175-5.182 meski akhirnya menyentuh juga target support. Setelah rilis BI rate tidak berpengaruh pada penguatan lanjutan IHSG, berikutnya ialah pelaku pasar menunggu hasil akhir sidang MK dan pembacaan nota keuangan APBN.
“Tetap mewaspadai potensi pelemahan lanjutan jika sentimen-sentimen tersebut tidak sesuai dengan estimasi pasar,“ kata dia, Jumat (15/8/2014).
Dia memprediksi, IHSG pada perdagangan hari ini akan berada pada rentang support 5.124-5.138 dan resisten pada rentang 5.170-5.188.
Sementara IHSG kemarin ditutup terkoreksi. Berbalik melemahnya laju bursa saham Asia dan hasrat terpendam untuk profit taking setelah IHSG menyentuh area jenuh belinya membuat IHSG tidak mampu melanjutkan penguatannya. IHSG harus menahan keinginannya untuk lanjut menguat setelah diterpa mulai maraknya aksi jual.
“Apalagi dua utang gap di 5.076-5.088 dan 5.113-5.127 juga belum tertutup. Di sisi lain, terapresiasinya rupiah dan tetapnya BI rate juga tidak mampu menopang kenaikan lanjutan IHSG karena (mungkin) pasar telah price-in akan tetapnya BI rate,“ ujarnya.
Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG menyentuh level tertinggi 5.168,27 di akhir sesi 1 dan menyentuh level terendah 5.134,23 di awal sesi 1 dan berakhir di level 5.168,27. Volume perdagangan naik dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan kenaikan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
(rna)