Pengamat Nilai Waktu Pengunduran Diri Karen Tak Tepat
A
A
A
JAKARTA - Pengamat minyak dan gas (Migas) Kurtubi menilai waktu pengunduran diri Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan tidak tepat. Sebab dia terlihat lepas tangan terhadap masalah besar Pertamina.
"Sangat tidak tepat, seolah beliau lepas tangan terhadap masalah besar Pertamina. Masalah itu adalah satu, Pertamina mengalami kerugian elpiji non subsidi dan Pertamina gagal meyakinkan pemerintah," ujar dia kepada Sindonews, Senin (18/8/2014).
Lebih lanjut dia mengatakan, Pertamina saat ini menghadapi kerugian besar menjual bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di atas kuota yang ditetapkan, yaitu 46 juta kiloliter (kl).
"Dimana kalau Pertamina menjual diatas kuota yang rugi Pertamina. Ini belum ada solusi," jelas dia.
Selain itu, masalah besar yang dihadapi oleh Pertamina adalah terkait impor Migas yang satu tahun mencapai USD40 miliar.
"Masalah besar yang dihadapi besarnya impor Migas oleh Pertamina satu tahun USD40 miliar, dimana rakyat banyak mengkritisi kemungkinan masih adanya mafia Migas bermain dalam hal impor Migas ini," tandas dia.
"Sangat tidak tepat, seolah beliau lepas tangan terhadap masalah besar Pertamina. Masalah itu adalah satu, Pertamina mengalami kerugian elpiji non subsidi dan Pertamina gagal meyakinkan pemerintah," ujar dia kepada Sindonews, Senin (18/8/2014).
Lebih lanjut dia mengatakan, Pertamina saat ini menghadapi kerugian besar menjual bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di atas kuota yang ditetapkan, yaitu 46 juta kiloliter (kl).
"Dimana kalau Pertamina menjual diatas kuota yang rugi Pertamina. Ini belum ada solusi," jelas dia.
Selain itu, masalah besar yang dihadapi oleh Pertamina adalah terkait impor Migas yang satu tahun mencapai USD40 miliar.
"Masalah besar yang dihadapi besarnya impor Migas oleh Pertamina satu tahun USD40 miliar, dimana rakyat banyak mengkritisi kemungkinan masih adanya mafia Migas bermain dalam hal impor Migas ini," tandas dia.
(gpr)