China Balas Dendam ke AS, Sejumlah Perusahaan Jadi Tumbal
loading...
![China Balas Dendam ke...](https://pict.sindonews.net/webp/732/pena/news/2024/05/21/33/1380929/china-balas-dendam-ke-as-sejumlah-perusahaan-jadi-tumbal-rob.webp)
China akan melarang sejumlah perusahaan AS untuk melakukan kegiatan ekspor impor yang berhubungan dengan negara tersebut. FOTO/iStock
A
A
A
JAKARTA - China akan melarang beberapa perusahaan AS untuk mengimpor dan mengekspor kegiatan yang berhubungan dengan China, termasuk satu perusahaan yang menjual senjata ke Taiwan, dan melarang mereka untuk melakukan investasi baru di China.
Kementerian memasukkan General Atomics Aeronautical Systems ke dalam daftar entitas yang tidak dapat diandalkan, dengan mengatakan bahwa perusahaan tersebut menjual senjata ke Taiwan, menurut sebuah pernyataan. Daftar itu juga mencakup General Dynamics Land Systems.
Menurut media pemerintah, Boeing Defense, Space & Security juga masuk dalam daftar tersebut. Berdasarkan laporan Reuters,
para eksekutif senior dari ketiga perusahaan tersebut dilarang memasuki China.
Sementara, izin kerja mereka akan dicabut, bersama dengan status pengunjung dan tempat tinggal mereka, dan aplikasi terkait yang mereka ajukan tidak akan disetujui, demikian pengumuman kementerian tersebut, menurut berita Xinhua, dilansir dari Reuters, Selasa (21/5/2024).
Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) berencana memberlakukan tarif baru yang besar untuk mobil listrik dan impor energi ramah lingkungan dari China. Tarif untuk kendaraan listrik akan meningkat empat kali lipat dari 25% menjadi 1
Kementerian memasukkan General Atomics Aeronautical Systems ke dalam daftar entitas yang tidak dapat diandalkan, dengan mengatakan bahwa perusahaan tersebut menjual senjata ke Taiwan, menurut sebuah pernyataan. Daftar itu juga mencakup General Dynamics Land Systems.
Menurut media pemerintah, Boeing Defense, Space & Security juga masuk dalam daftar tersebut. Berdasarkan laporan Reuters,
para eksekutif senior dari ketiga perusahaan tersebut dilarang memasuki China.
Sementara, izin kerja mereka akan dicabut, bersama dengan status pengunjung dan tempat tinggal mereka, dan aplikasi terkait yang mereka ajukan tidak akan disetujui, demikian pengumuman kementerian tersebut, menurut berita Xinhua, dilansir dari Reuters, Selasa (21/5/2024).
Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) berencana memberlakukan tarif baru yang besar untuk mobil listrik dan impor energi ramah lingkungan dari China. Tarif untuk kendaraan listrik akan meningkat empat kali lipat dari 25% menjadi 1
(nng)