Dewan Energi Nasional Sesalkan Karen Mundur
Dewan Energi Nasional Sesalkan Karen Mundur
A
A
A
JAKARTA - Dewan Energi Nasional (DEN) menyesalkan mundurnya Direktur Utama PT Pertamina (persero) Karen Agustiawan lantaran masih sangat dibutuhkan mengembangkan perseroan lebih baik lagi.
"Saya melihat sayang sekali ya, beliau masih dibutuhkan bagi Pertamina. Tapi itu masalah pribadi Ibu Karen," tutur Anggota DEN Rinaldy Dalimi di Jakarta, Selasa (19/8/2014).
Menurut Rinaldy, selama memimpin Pertamina situasi jauh lebih baik. Di antaranya, keuntungan perseroan menjadi lebih besar. "Aktivitasnya juga lebih besar. Bahkan secara internasional sudah diakui," katanya.
Dia berharap, ke depan nahkoda Pertamina harus lebih baik dari sebelumnya atau setidaknya sebaik dan profesional seperti sekarang. Lantaran Pertamina perusahaan yang hubungannya tidak hanya di dalam negeri tapi juga internasional.
"Maka diperlukan orang profesional, berpikiran luas, punya kemampuan berinteraksi dengan masyarakat internasional," ungkapnya.
Senada dengan Rinaldy, Anggota DEN lainnya Abadi Purnomo mengatakan, selama dipimpin Karen Agustiawan kemajuan Pertamina cukup pesat. Seperti masuk dalam Fortune 500.
"Saat me-launch obligasi disambut pasar cukup baik. Laverege pertamina cukup leading, artinya pertamina cukup baik," ucapnya.
Ke depan, lanjutnya, Pertamina harus mempunyai pemimpin yang benar-benar mengerti seluk beluk energi dan mewujudkan visi energi yang saat ini sedang di bangun oleh Pertamina yakni sebagai world class energy. "Selain itu harus mengerti tentang subsidi energi, harus komprehensif," pungkasnya.
(Baca: Catatan Kegagalan Karen di Pertamina)
"Saya melihat sayang sekali ya, beliau masih dibutuhkan bagi Pertamina. Tapi itu masalah pribadi Ibu Karen," tutur Anggota DEN Rinaldy Dalimi di Jakarta, Selasa (19/8/2014).
Menurut Rinaldy, selama memimpin Pertamina situasi jauh lebih baik. Di antaranya, keuntungan perseroan menjadi lebih besar. "Aktivitasnya juga lebih besar. Bahkan secara internasional sudah diakui," katanya.
Dia berharap, ke depan nahkoda Pertamina harus lebih baik dari sebelumnya atau setidaknya sebaik dan profesional seperti sekarang. Lantaran Pertamina perusahaan yang hubungannya tidak hanya di dalam negeri tapi juga internasional.
"Maka diperlukan orang profesional, berpikiran luas, punya kemampuan berinteraksi dengan masyarakat internasional," ungkapnya.
Senada dengan Rinaldy, Anggota DEN lainnya Abadi Purnomo mengatakan, selama dipimpin Karen Agustiawan kemajuan Pertamina cukup pesat. Seperti masuk dalam Fortune 500.
"Saat me-launch obligasi disambut pasar cukup baik. Laverege pertamina cukup leading, artinya pertamina cukup baik," ucapnya.
Ke depan, lanjutnya, Pertamina harus mempunyai pemimpin yang benar-benar mengerti seluk beluk energi dan mewujudkan visi energi yang saat ini sedang di bangun oleh Pertamina yakni sebagai world class energy. "Selain itu harus mengerti tentang subsidi energi, harus komprehensif," pungkasnya.
(Baca: Catatan Kegagalan Karen di Pertamina)
(izz)
Explore More