Ekonom Dukung Jabatan Wamen Dihapus

Minggu, 24 Agustus 2014 - 17:45 WIB
Ekonom Dukung Jabatan...
Ekonom Dukung Jabatan Wamen Dihapus
A A A
JAKARTA - Ekonom dari Universitas Indonesia (UI) Lana Soelistianingsih mengatakan bahwa jabatan wakil menteri (wamen) memang sebaiknya dihapus. Pasalnya, pembagian kerja antara menteri dan wamen menjadi tidak jelas.

"Sekarang ini memang tidak jelas apa yang dikerjakan menteri dan wamen. Dulu kan wamen diakomodir karena menterinya sebagian besar dari partai," terang dia kepada Sindonews, Minggu (24/8/2014).

Lebih lanjut dia mengatakan, jabatan menteri yang direkrut dari partai menimbulkan kekhawatiran apakah kompetensinya memadai. Oleh sebab itu, dibuatlah jabatan wamen yang biasanya diambil dari struktural kementerian, atau dari profesional untuk mengimbangi kekuatan menterinya yang berasal dari partai.

"Jadi, kalau argumennya hanya untuk mendukung menterinya, ngapain? Mendingan profesionalnya langsung yang jadi menteri. Hanya karena dulu kan karena ada ikatan politik, menteri dari partai, profesionalnya jadi wamen. Jadi, saya kira tidak perlu (ada wamen)," jelas Lana.

Senada dengan Lana, Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti mengatakan bahwa sebaiknya jabatan wamen tersebut dihapus karena nantinya semua akan dipertanggungjawabkan oleh menteri.

Jika lingkup kerja menteri dan wamen dibedakan, Destry menilai, hal tersebut justru tidak bagus. Akan lebih baik, menurutnya, memperkuat jabatan struktural seperti sekretaris jenderal (sekjen) atau direktur jenderal (dirjen).

"Karena kalau menurut saya, kalau strukturnya sudah bagus, mestinya Sekjennya kuat, diikuti dirjen yang kuat. Tidak perlu ada (wamen), juga tiadak apa-apa. Lebih jelas tanggung jawabnya mengerucutnya ke satu, yaitu menteri karena kalau ada wamen juga bingung, ini sebenarnya tanggung jawab siapa, wamen atau menteri?" tandasnya.

Sekedar informasi, presiden terpilih Joko Widodo sebelumnya membuka peluang untuk menghapus jabatan wamen dalam kabinetnya. Kendati demikian, dia masih akan mempertimbangkannya sebelum menghaspus, mengingat beban kerja menteri yang berat.

Sementara Wamen Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurthi tak setuju jabatan tersebut dihapus. Menurut dia, jabatan wamen merupakan penunjang dalam menyeimbangkan posisi menteri yang notabene berasal dari politisi.

"Wamen ini penting. Saya kira dari kabinet pemerintahan saat ini ada juga kesan yang kuat bahwa hampir semua wakil menteri datang dari profesional, di mana beberapa menteri berasal dari politisi. Itu dapat menyeimbangkan kemampuan politik dan profesional dalam menjalankan kebijakan kementerian," katanya beberapa waktu lalu.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7144 seconds (0.1#10.140)