Warga Wajo Panik Ada Isu Kenaikan Harga BBM

Selasa, 26 Agustus 2014 - 15:08 WIB
Warga Wajo Panik Ada...
Warga Wajo Panik Ada Isu Kenaikan Harga BBM
A A A
SENGKANG - Pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi membuat antrean di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Wajo, Sulawesi Selatan. Pengurangan BBM bersubsidi ini membuat masyarakat panik, dan membeli BBM dengan porsi lebih besar dari biasanya.

"Memang ada pembatasan, tapi kami pastikan BBM tidak langka di Wajo," kata Pengelola SPBU Empagae Wajo, Abdul Kadir Nongko, kepada KORAN SINDO, Selasa (26/8/2014).

Dia mengatakan, di SPBU yang dia kelola, sejak hari Jumat pekan kemarin dikurangi dari 24 ribu kilo liter (kl) menjadi 16 ribu kl untuk BBM bersubsidi. Sementara untuk BBm non subsidi tetap normal.

"Memang terjadi antrean, banyak masyarakat yang membeli dengan porsi besar. Mereka mengira BBM akan naik," katanya.

Disinggung mengenai kehabisan stok yang sempat terjadi dua hari lalu, dirinya mengaku hal tersebut dikarenakan adanya keterlambatan pasokan. Namun itu hanya terjadi beberapa jam saja.

"Yang habis stok itu BBM bersubsidi karena ada keterlambatan. Namun kalau BBM non bersubsidi aman kok, dan masih banyak. Jadi intinya tidak ada kelangkaan BBM," katanya.

Salah seorang nelayan Danau Tempe, Asrul mengaku membeli BBM untuk perahunya dalam jumlah besar karena beredar kabar akan ada kenaikan harga BBM.

"Itu yang kami dengar. Dulunya kami beli lima liter dalam tiga hari pake, sekarang kami membeli 10 sampai 15 liter, takutnya keburu naik," katanya.

Sementara itu, untuk mengantisipasi adanya penimbunan BBM bersubsidi dan SPBU nakal yang bermain, Pemkab Wajo intens melakukan monitoring di SPBU.

"Kami juga dibantu oleh pihak kepolisian dengan menempatkan anggotanya di setiap SPBU, untuk mengantisipasi dampak pembatasan BBM bersubsidi, karena masing-masing SBPU dikurangi dan diatur oleh pertamina," kata Kabag Ekonomi Pemkab Wajo M Arwes.

Kapolres Wajo AKBP Masrur mengatakan, untuk antipasi penimbunan, pihaknya intens melakukan penyelidikan, serta memberikan pengamanan di setiap SPBU.

"Kami tetap melakukan pengawasan dan penyelidikan, untuk mengantisipasi penimbunan. Selain itu kita terus meningkatkan koordinasi dengan pihak terkait," kata Masrur.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5435 seconds (0.1#10.140)