Sosialisasi Bandara Kulonprogo Dijadwalkan 5 September
A
A
A
KULONPROGO - Rencana pembangunan bandara di Kabupaten Kulonprogo akan segera disosialisasikan kepada masyarakat. Jika tidak ada perubahan sosialisasi perdana akan dilaksanakan pada 5 September mendatang.
Sebelumnya antara Pemda DIY, Pemkab Kulonprogo dan PT Angkasa Pura akan bertemu untuk merumuskan formulasinya. “Kalau tidak keliru 5 September (sosialisasinya),” ujar Gubernur DIY Sultan Hamengkuwbuwono di sela syawalan di Kabupaten Kulonprogo, Selasa (26/8/2014).
Sesuai keputusan Menteri Perhubungan, kata Sultan, sosialisasi ini maksimal hanya untuk waktu tiga bulan kedepan. Sehingga nantinya tim teknis akan merumuskan kebijakan dan metode sosialisasi tersebut.
Teknis sosialisasi sendiri akan ditangani oleh PT Angkasa Pura. Pasca sosialisasi, baru akan dilakukan pembahasan mengenai pembebasan tanah bagi warga yang terdampak. Termasuk siapa saja warga yang setuju dan yang tidak setuju. IPL baru akan dikeluarkan setelah ada pembebasan tanah. “Yang ambil peran Angkasa Pura, teknis mereka,” ujar Ngarso Dalem.
Hari ini Pemda DIY bersama dengan PT Angkasa Pura dan Pemkab Kulonprogo akan menggelar pertemuan untuk membahas persiapan akhir rencana sosialisasi. Pemkab Kulonprogo sendiri belum tahu teknisnya nanti seperti apa. Tetapi materi sosialisasi yang akan disampaikan kepada warga sudah siap. “Besok (hari ini) kita diundang untuk membahas persiapan itu,” ujar Astungkoro.
Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo mengatakan, keberadaan pembangunan mega proyek seperti bandara dan pelabuhan di Kulonprogo sangat penting. Tidak hanya bagi pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan, tetapi juga bisa dipakai sebagai sarana menjaga keamanan dan kedaulatan.
“Karena letak strategis di pantai selatan Pulau Jawa juga merupakan bagian luar NKRI yang terpapar langsung dengan negara lain,” katanya.
Pembangunan bandara, kata Hasto, akan menjadi jembatan emas bagi loncatan kemajuan Kulonprogo. Untuk itu Pemkab akan menyempurnakan ikhtiar membantu sepenuhnya bagi warga terdampak dan juga bagi pelaksana, PT Angkasa Pura, Pemerintah DIY, dan Kementrian Perhubungan dalam mewujudkan secepatnya bandara tersebut.
“Bandara ini nanti dikenal dengan nama The New Yogyakarta Internasional Airport kalau disingkat NYI A, dan kalau diperpanjang bisa jadi Nyi Ageng Serang (tokoh pejuang dari Kulonprogo),” katanya.
Sebelumnya antara Pemda DIY, Pemkab Kulonprogo dan PT Angkasa Pura akan bertemu untuk merumuskan formulasinya. “Kalau tidak keliru 5 September (sosialisasinya),” ujar Gubernur DIY Sultan Hamengkuwbuwono di sela syawalan di Kabupaten Kulonprogo, Selasa (26/8/2014).
Sesuai keputusan Menteri Perhubungan, kata Sultan, sosialisasi ini maksimal hanya untuk waktu tiga bulan kedepan. Sehingga nantinya tim teknis akan merumuskan kebijakan dan metode sosialisasi tersebut.
Teknis sosialisasi sendiri akan ditangani oleh PT Angkasa Pura. Pasca sosialisasi, baru akan dilakukan pembahasan mengenai pembebasan tanah bagi warga yang terdampak. Termasuk siapa saja warga yang setuju dan yang tidak setuju. IPL baru akan dikeluarkan setelah ada pembebasan tanah. “Yang ambil peran Angkasa Pura, teknis mereka,” ujar Ngarso Dalem.
Hari ini Pemda DIY bersama dengan PT Angkasa Pura dan Pemkab Kulonprogo akan menggelar pertemuan untuk membahas persiapan akhir rencana sosialisasi. Pemkab Kulonprogo sendiri belum tahu teknisnya nanti seperti apa. Tetapi materi sosialisasi yang akan disampaikan kepada warga sudah siap. “Besok (hari ini) kita diundang untuk membahas persiapan itu,” ujar Astungkoro.
Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo mengatakan, keberadaan pembangunan mega proyek seperti bandara dan pelabuhan di Kulonprogo sangat penting. Tidak hanya bagi pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan, tetapi juga bisa dipakai sebagai sarana menjaga keamanan dan kedaulatan.
“Karena letak strategis di pantai selatan Pulau Jawa juga merupakan bagian luar NKRI yang terpapar langsung dengan negara lain,” katanya.
Pembangunan bandara, kata Hasto, akan menjadi jembatan emas bagi loncatan kemajuan Kulonprogo. Untuk itu Pemkab akan menyempurnakan ikhtiar membantu sepenuhnya bagi warga terdampak dan juga bagi pelaksana, PT Angkasa Pura, Pemerintah DIY, dan Kementrian Perhubungan dalam mewujudkan secepatnya bandara tersebut.
“Bandara ini nanti dikenal dengan nama The New Yogyakarta Internasional Airport kalau disingkat NYI A, dan kalau diperpanjang bisa jadi Nyi Ageng Serang (tokoh pejuang dari Kulonprogo),” katanya.
(gpr)