Stok BBM Bersubsidi Depo Rewulu Cukup untuk 10 Hari
A
A
A
BANTUL - PT Pertamina menjamin stok Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di Depo Rewulu, Kecamatan Sedayu Bantul masih mencukupi. Bahkan dengan lonjakan konsumsi seperti yang terjadi dalam 3 hari terakhir, PT Pertamina memperkirakan stok mereka masih bisa mencukupi kebutuhan DIY dan sekitarnya sekitar 9-10 hari ke depan.
Manajer PT Pertamina Area DIY, Hendry Eko mengatakan, masyarakat tidak perlu panik dan termakan isu kelangkaan BBM. Karena di Depo Rewulu stoknya masih mencukupi bahkan untuk 9-10 hari ke depan. Dengan adanya normalisasi pasokan BBM bersubsidi ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), pihaknya akan memberi berapapun kebutuhan dari pihak SPBU.
"Ketentuan pembatasan penjualan Solar bersubsidi sementara juga akan dikesampingkan sampai situasi normal," paparnya.
Hendry menambahkan, stok tersebut akan terus ditambah sesuai dengan alokasi yang didapatkan oleh Depo Rewulu. Dari catatannya, DIY mendapatkan kuota di awal tahun untuk jenis premium sebesar 575 ribu kilo liter. Jumlah tersebut dibagi di 4 Kabupaten dan satu Kotamadya dengan alokasi berbeda satu sama lain.
Kepala Disperindagkop Bantul, Sulistyanto berharap masyarakat tidak panik karena stok BBM bersubsidi mencukupi sampai akhir tahun. Hanya saja kemarin ada pengurangan karena sebetulnya untuk mengendalikan konsumsi agar tidak jebol sebelum akhir tahun.
"Kalau jebol itu artinya BBM bersubsidi hilang. Artinya harga BBM naik," tegasnya.
Manajer PT Pertamina Area DIY, Hendry Eko mengatakan, masyarakat tidak perlu panik dan termakan isu kelangkaan BBM. Karena di Depo Rewulu stoknya masih mencukupi bahkan untuk 9-10 hari ke depan. Dengan adanya normalisasi pasokan BBM bersubsidi ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), pihaknya akan memberi berapapun kebutuhan dari pihak SPBU.
"Ketentuan pembatasan penjualan Solar bersubsidi sementara juga akan dikesampingkan sampai situasi normal," paparnya.
Hendry menambahkan, stok tersebut akan terus ditambah sesuai dengan alokasi yang didapatkan oleh Depo Rewulu. Dari catatannya, DIY mendapatkan kuota di awal tahun untuk jenis premium sebesar 575 ribu kilo liter. Jumlah tersebut dibagi di 4 Kabupaten dan satu Kotamadya dengan alokasi berbeda satu sama lain.
Kepala Disperindagkop Bantul, Sulistyanto berharap masyarakat tidak panik karena stok BBM bersubsidi mencukupi sampai akhir tahun. Hanya saja kemarin ada pengurangan karena sebetulnya untuk mengendalikan konsumsi agar tidak jebol sebelum akhir tahun.
"Kalau jebol itu artinya BBM bersubsidi hilang. Artinya harga BBM naik," tegasnya.
(gpr)