Premium Habis, Pengendara di Sinjai Beralih ke Pertamax
A
A
A
SINJAI - Meski harganya lebih mahal, namun sejumlah pengendara terpaksa beralih menggunakan bahan bakar jenis pertamax karena stok Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis premium habis di sejumlah SPBU di Kabupaten Sinjai.
Marni, seorang pemilik kendaraan roda dua yang ditemui di SPBU Biringere mengatakan, dirinya terpaksa mengisi kendaraannya dengan pertamax karena takut kendaraannya kehabisan bahan bakar.
"Saya terpaksa mengisi motor dengan pertamax karena takut kehabisan bahan bakar. Apalagi motor saya jenis matic, rawan rusak," Kata Marni, Rabu (27/8/2014).
Berbeda dengan Marni, Ardi memilih tidak mengisi kendaraannya dengan pertamax. Menurutnya meski kualitas pertamax jauh lebih baik dari premium, namun harganya sangat mahal. Dengan mimik kecewa dia beranjak meninggalkan SPBU dan mencari penjual bensin eceran.
"Harga satu liter pertamax Rp12.700, sedangkan jika beli bensin eceran hanya Rp8.000. Masih lebih enteng ketimbang pertamax," Keluh Ardi.
Wahyudin, Manager SPBU Biringere mengatakan, kelangkaan BBM terjadi di semua SPBU di Kabupaten Sinjai. Menurutnya ada pengurangan pasokan BBM bersubsidi dari Pertamina dan diperkirakan akan berlangsung hingga bulan Desember tahun ini.
"Terjadi pengurangan pasokan bensin bersubsidi di SPBU Biringere dari 24.000 liter turun menjadi ke 16.000 liter per harinya. Kondisi ini sangat berpengaruh, karena tidak mencukupi untuk kebutuhan warga di Sinjai," Kata Wahyuddin.
Dia menambahkan, akibat pengurangan pasokan tersebut, antrean panjang sejak dua hari terakhir mulai terlihat.
"Jika mobil tangki dari Pertamina melakukan pengisian pada malam hari, ratusan kendaraan sudah menunggu dan antre. Pagi harinya sekira jam 10 pagi, bensin jenis premium sudah habis. Makanya banyak yang terpaksa beralih ke pertamax," tambah Wahyuddin.
Dari pantauan Koran Sindo, hal yang sama terjadi di SPBU Lita yang terletak di Jalan AP Pettarani dan SPBU Balangnipa di Jalan Persatuan Raya. Pada siang hari kondisi SPBU lengang karena stok bensin jenis premium juga habis.
Salah seorang petugas Kepolisian Sektor Sinjai Utara, Bripka M Arsyad yang masih berjaga-jaga di sekitar SPBU Lita mengatakan, pihaknya masih melakukan penjagaan meski siang hari volume kendaraan yang masuk ke SPBU kurang.
"Paling yang ke SPBU adalah kendaraan dinas dan warga yang ingin mengisi kendaraannya dengan pertamax. Namun kami masih melakukan penjagaan karena biasanya sore hingga malam hari ratusan kendaraan mulai antre menunggu pasokan BBM dari mobil tangki Pertamina," pungkasnya.
Marni, seorang pemilik kendaraan roda dua yang ditemui di SPBU Biringere mengatakan, dirinya terpaksa mengisi kendaraannya dengan pertamax karena takut kendaraannya kehabisan bahan bakar.
"Saya terpaksa mengisi motor dengan pertamax karena takut kehabisan bahan bakar. Apalagi motor saya jenis matic, rawan rusak," Kata Marni, Rabu (27/8/2014).
Berbeda dengan Marni, Ardi memilih tidak mengisi kendaraannya dengan pertamax. Menurutnya meski kualitas pertamax jauh lebih baik dari premium, namun harganya sangat mahal. Dengan mimik kecewa dia beranjak meninggalkan SPBU dan mencari penjual bensin eceran.
"Harga satu liter pertamax Rp12.700, sedangkan jika beli bensin eceran hanya Rp8.000. Masih lebih enteng ketimbang pertamax," Keluh Ardi.
Wahyudin, Manager SPBU Biringere mengatakan, kelangkaan BBM terjadi di semua SPBU di Kabupaten Sinjai. Menurutnya ada pengurangan pasokan BBM bersubsidi dari Pertamina dan diperkirakan akan berlangsung hingga bulan Desember tahun ini.
"Terjadi pengurangan pasokan bensin bersubsidi di SPBU Biringere dari 24.000 liter turun menjadi ke 16.000 liter per harinya. Kondisi ini sangat berpengaruh, karena tidak mencukupi untuk kebutuhan warga di Sinjai," Kata Wahyuddin.
Dia menambahkan, akibat pengurangan pasokan tersebut, antrean panjang sejak dua hari terakhir mulai terlihat.
"Jika mobil tangki dari Pertamina melakukan pengisian pada malam hari, ratusan kendaraan sudah menunggu dan antre. Pagi harinya sekira jam 10 pagi, bensin jenis premium sudah habis. Makanya banyak yang terpaksa beralih ke pertamax," tambah Wahyuddin.
Dari pantauan Koran Sindo, hal yang sama terjadi di SPBU Lita yang terletak di Jalan AP Pettarani dan SPBU Balangnipa di Jalan Persatuan Raya. Pada siang hari kondisi SPBU lengang karena stok bensin jenis premium juga habis.
Salah seorang petugas Kepolisian Sektor Sinjai Utara, Bripka M Arsyad yang masih berjaga-jaga di sekitar SPBU Lita mengatakan, pihaknya masih melakukan penjagaan meski siang hari volume kendaraan yang masuk ke SPBU kurang.
"Paling yang ke SPBU adalah kendaraan dinas dan warga yang ingin mengisi kendaraannya dengan pertamax. Namun kami masih melakukan penjagaan karena biasanya sore hingga malam hari ratusan kendaraan mulai antre menunggu pasokan BBM dari mobil tangki Pertamina," pungkasnya.
(gpr)