Laba Bersih Adaro Semester I Turun 31%
A
A
A
JAKARTA - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) pada semester I tahun ini mencatat penurunan laba bersih sebesar 31% menajdi USD172 juta dibanding periode yang sama tahun lalu senilai USD249 juta.
Dalam keterangan yang dipublikasikan perseroan dijelaskan bahwa lebih rendahnya laba bersih perseroan pada paruh pertama tahun ini lantaran keuntungan dari akuisisi Balangan dimasukkan dalam laporan keuangan semester I/2013.
Sementara pendapatan usaha perseroan naik tipis 7% menjadi USD1,69 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,58 miliar didukung naiknya volume penjualan sebesar 13% menjadi 28,2 juta ton dari 25 juta ton, meski harga jual rata-rata turun 5% karena berada dalam tekanan.
Kendati laba bersih menurun, Presiden Direktur Adaro Garibaldi Thohir meyakini bahwa fundamental jangka panjang untuk batu bara tetap utuh dan ketika pasar menemukan titik keseimbangan, harga batu bara akan membaik dan akan memberi imbas positif bagi perusahaan.
"Likuiditas yang kuat membuat kami lebih fleksibel menghadapi tekanan pasar saat ini. Strategi kami tidak berubah dan terus fokus memberikan pasokan kepada pelanggan kami, memperbaiki efisiensi dan memperkuat struktur permodalan," kata dia.
Adapun likuiditas Adaro tetap kuat dengan akses kas dan total fasilitas pinjaman jangka panjang yang belum digunakan sebsar USD1 miliar, sehingga Garibaldi optimistis, perusahaan mampu menghadapi siklus yang menurun.
Struktur modal perusahaan meningkat dengan berkurangnya total utang berbunga sebesar 4% dan meningkatnya posisi kas sebesar 68% menjadi USD938 juta.
Dalam keterangan yang dipublikasikan perseroan dijelaskan bahwa lebih rendahnya laba bersih perseroan pada paruh pertama tahun ini lantaran keuntungan dari akuisisi Balangan dimasukkan dalam laporan keuangan semester I/2013.
Sementara pendapatan usaha perseroan naik tipis 7% menjadi USD1,69 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,58 miliar didukung naiknya volume penjualan sebesar 13% menjadi 28,2 juta ton dari 25 juta ton, meski harga jual rata-rata turun 5% karena berada dalam tekanan.
Kendati laba bersih menurun, Presiden Direktur Adaro Garibaldi Thohir meyakini bahwa fundamental jangka panjang untuk batu bara tetap utuh dan ketika pasar menemukan titik keseimbangan, harga batu bara akan membaik dan akan memberi imbas positif bagi perusahaan.
"Likuiditas yang kuat membuat kami lebih fleksibel menghadapi tekanan pasar saat ini. Strategi kami tidak berubah dan terus fokus memberikan pasokan kepada pelanggan kami, memperbaiki efisiensi dan memperkuat struktur permodalan," kata dia.
Adapun likuiditas Adaro tetap kuat dengan akses kas dan total fasilitas pinjaman jangka panjang yang belum digunakan sebsar USD1 miliar, sehingga Garibaldi optimistis, perusahaan mampu menghadapi siklus yang menurun.
Struktur modal perusahaan meningkat dengan berkurangnya total utang berbunga sebesar 4% dan meningkatnya posisi kas sebesar 68% menjadi USD938 juta.
(rna)