BBM Langka, 'Pertamini' Menjamur di Area SPBU

Kamis, 28 Agustus 2014 - 16:42 WIB
BBM Langka, Pertamini...
BBM Langka, 'Pertamini' Menjamur di Area SPBU
A A A
SENGKANG - Sejak diterapkan kebijakan pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, sejumlah SPBU di Kabupaten Wajo tutup lebih cepat dan kehabisan BBM bersubsidi dari biasanya.

Namun, sejumlah pengecer dadakan atau yang biasa disebut Pertamini bermunculan di Wajo. Penjual bensin botolan tersebut, tidak hanya menjual di pinggir jalan, namun di sekitar area SPBU yang kehabisan stok BBM bersubsidi.

Seperti di SPBU kota Sengkang, nampak sejumlah penjual eceran berjejeran. Begitu juga di SPBU Lapao-Pao Kecamatan Majauleng.

Untuk harga premium eceran juga bervariasi, penjual eceran yang ada di sekitar SPBU menjual dengan harga Rp7.000 per botol. Sementara, di sejumlah titik lain premium eceran bahkan mencapai Rp9.000 per botol.

Munculnya penjual eceran dadakan tersebut, membuat sejumlah warga yang melintas di SPBU merasa keheranan. "Jangan-jangan ada permainan di SPBU, kok SPBU habis, sementara ada penjual eceran di sekitar SPBU," kata salah seorang warga, Udi, Kamis (28/8/2014).

Direktur Advokasi Lembaga Advokasi Penguatan Masyarakat Sipil (LAPMaS), Sudirman mengatakan, kelangkaan BBM ini sangat memberatkan masyarakat, dan menghambat aktivitas, khusunya warga yang menggantungkan hidup dari tempat yang satu ke tempat yang lain.

"Ironisnya di satu sisi ketika BBM langka di SPBU justru bermunculan penjual bensin dadakan di sekitar SPBU," katanya.

Dirinya berharap, pemerintah daerah dapat menjadi perpanjangan tangan pemerintah pusat dalam hal mengawasi pendistribusian BBM bersubsidi. Karena menurutnya pendistribusian BBM bersubsidi seperti itu, bisa masuk sebagai pelanggaran hukum.

"Di samping itu, kepolisian juga diharapkan tegas dalam hal menegakkan aturan. Tapi sebelum diadakan tindakan harusnya memberikan peringatan serius terlebih dahulu," katanya.

Sementara, Bupati Wajo A Burhanuddin Unru melalui pres realisenya mengharapkan agar Pertamina tetap menjamin kelancaran BBM, khususnya pasokan kebutuhan BBM di wilayahnya. Mengingat volume jumlah kendaraan di daerah ini mencapai 7.000 ribu lebih kendaraan roda empat dan roda dua.

Bupati juga berharap aparat terkait ikut memberikan pengawasan agar tidak terjadi penimbunan BBM. "Saya harap Pertamina tetap menjamin kelancaran pasokan BBM, agar masyarakat tetap beraktivitas," kata Burhanuddin.

Berdasarkan pantauan, kemarin, banyaknya antrean kendaraan sejak pagi hari, membuat pasokan BBM di SPBU tersebut cepat habis. Bahkan sejak pukul 10.30 wita, pasokan BBM di SPBU tersebut sudah habis.

Guna kelancaran dan tertibnya antrean kendaraan di SPBU, beberapa personil dari Polres Wajo berjaga-jaga di tempat tersebut. Salah satunya SPBU di jalan Sawerigading.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1042 seconds (0.1#10.140)