Harapan Pengusaha pada Menteri ESDM Baru
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Mineral Indonesia (Apemindo) Poltak Sitanggang menuturkan beberapa kriteria menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Pihaknya menginginkan agar menteri ESDM tidak hanya mampu membuat peraturan, tapi juga mengimplementasikannya di lapangan.
"Kami mengharapkan pemerintah yang akan datang, khususnya menteri ESDM yang akan datang, tidak hanya mampu berwacana, membuat amandemen, atau membuat aturan, tapi juga mampu mengeksekusi," katanya di Gedung Menara Kadin, Jakarta, Jumat (29/8/2014).
Poltak mengatakan, hal tersebut agar mineral dan sumber daya alam lainnya bisa berkontribusi dalam meningkatkan APBN dan bisa menambah devisa ekspor Indonesia.
"Dengan kekayaan alam ini, dapat berkontribusi langsung terhadap APBN dan memenuhi devisa. Sehingga mencapai tujuan dalam pasal 33, digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat, sehingga kita tidak punya masalah lagi ke depan dengan wacana-wacana kenaikan BBM," terangnya.
Poltak mengaku memiliki harapan besar terhadap pemerintah baru, yang dalam hal ini dipimpin oleh Joko Widodo (Jokowi). Sebab, menurutnya rezim Jokowi adalah rezim mendengar.
"Kenapa itu dilakukan, karena kita juga tidak tahu kenapa rezim lama melakukan itu. Rezim yang baru yang kita tahu, rezim mendengar. Mendengar, melihat dan mengeksekusi," tandasnya.
Pihaknya menginginkan agar menteri ESDM tidak hanya mampu membuat peraturan, tapi juga mengimplementasikannya di lapangan.
"Kami mengharapkan pemerintah yang akan datang, khususnya menteri ESDM yang akan datang, tidak hanya mampu berwacana, membuat amandemen, atau membuat aturan, tapi juga mampu mengeksekusi," katanya di Gedung Menara Kadin, Jakarta, Jumat (29/8/2014).
Poltak mengatakan, hal tersebut agar mineral dan sumber daya alam lainnya bisa berkontribusi dalam meningkatkan APBN dan bisa menambah devisa ekspor Indonesia.
"Dengan kekayaan alam ini, dapat berkontribusi langsung terhadap APBN dan memenuhi devisa. Sehingga mencapai tujuan dalam pasal 33, digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat, sehingga kita tidak punya masalah lagi ke depan dengan wacana-wacana kenaikan BBM," terangnya.
Poltak mengaku memiliki harapan besar terhadap pemerintah baru, yang dalam hal ini dipimpin oleh Joko Widodo (Jokowi). Sebab, menurutnya rezim Jokowi adalah rezim mendengar.
"Kenapa itu dilakukan, karena kita juga tidak tahu kenapa rezim lama melakukan itu. Rezim yang baru yang kita tahu, rezim mendengar. Mendengar, melihat dan mengeksekusi," tandasnya.
(izz)