Newmont Setuju Lahan Tambang Dipangkas 21.000 Ha
A
A
A
JAKARTA - Direktur Jenderal (Dirjen) Minerba Kementerian ESDM, Sukhyar menyebutkan, pihaknya telah menyepakati mengenai 6 poin penting dengan PT Newmont Nusa Tenggara (NTT). Salah satu kesepakatannya adalah pengurangan wilayah operasi Newmont.
Menurut dia, luas wilayah operasi Newmont dikurangi dari sekitar 87.000 hektar menjadi 66.000 hektar atau terpangkas sekitar 21.000 hektar, yang hal tersebut adalah bagian dari bentuk penciutan wilayah.
Namun, Newmont akan melakukan perluasan ke wilayah Elang di Nusa Tenggara. Saat ini Newmont beroperasi di wilayah Batu Hijau. Wilayah Elang sudah masuk dalam 66.000 hektar lahan Newmont.
"Wilayah sih enggak ada masalah, Newmont juga akan mengembangkan ke wilayah sebelah timur, namanya daerahnya Elang. Mereka sepakat mengurangi karena durasi kontrak sampai 2030 ada waktu untuk mengembangkan wilayah baru," ucap Sukhyar ketika ditemui di Kantornya, Jakarta, Selasa (2/9/2014).
Dalam kesepakatan tersebut, Newmont juga tidak mempermasalahkan masalah kontrak yang akan habis 2030 mendatang. Newmont setuju untuk tidak mengubah masa kontrak ini karena masih panjang.
Namun demikian, Sukhyar menegaskan jika Newmont tidak perform dengan baik dalam tambangnya maka kontrak ini bisa direvisi pada masa mendatang.
"Panjang waktunya. Kalau bagus dan konsisten, ya jalan terus, kalau tidak perform kita putuskan dan bisa ditinjau ulang. Ada pengurangan wiilayah yang pasti," tutupnya.
Menurut dia, luas wilayah operasi Newmont dikurangi dari sekitar 87.000 hektar menjadi 66.000 hektar atau terpangkas sekitar 21.000 hektar, yang hal tersebut adalah bagian dari bentuk penciutan wilayah.
Namun, Newmont akan melakukan perluasan ke wilayah Elang di Nusa Tenggara. Saat ini Newmont beroperasi di wilayah Batu Hijau. Wilayah Elang sudah masuk dalam 66.000 hektar lahan Newmont.
"Wilayah sih enggak ada masalah, Newmont juga akan mengembangkan ke wilayah sebelah timur, namanya daerahnya Elang. Mereka sepakat mengurangi karena durasi kontrak sampai 2030 ada waktu untuk mengembangkan wilayah baru," ucap Sukhyar ketika ditemui di Kantornya, Jakarta, Selasa (2/9/2014).
Dalam kesepakatan tersebut, Newmont juga tidak mempermasalahkan masalah kontrak yang akan habis 2030 mendatang. Newmont setuju untuk tidak mengubah masa kontrak ini karena masih panjang.
Namun demikian, Sukhyar menegaskan jika Newmont tidak perform dengan baik dalam tambangnya maka kontrak ini bisa direvisi pada masa mendatang.
"Panjang waktunya. Kalau bagus dan konsisten, ya jalan terus, kalau tidak perform kita putuskan dan bisa ditinjau ulang. Ada pengurangan wiilayah yang pasti," tutupnya.
(gpr)