Freeport Seleksi Lokasi Pembangunan Smelter di Gresik

Minggu, 07 September 2014 - 14:21 WIB
Freeport Seleksi Lokasi Pembangunan Smelter di Gresik
Freeport Seleksi Lokasi Pembangunan Smelter di Gresik
A A A
JAKARTA - PT Freeport Indonesia tengah menyeleksi empat lokasi potensial untuk pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) di Indonesia.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sukhyar mengatakan, penentuan lokasi pembangunan itu masuk dalam kemajuan perkembangan smelter.

Berdasarkan tender basic engineering yang dipakai, terdapat empat perusahaan yang mengajukan tender. Perusahaan itu merupakan perusahaan asing yang berbadan hukum lokal.

Sementara untuk lokasi pembangunan smelter, menurut Sukhyar, terdapat empat lokasi pilihan di Gresik, Jawa Timur. Dari empat pilihan lokasi, tersisa dua daerah yang bakal ditetapkan.

"Dua wilayah itu segera ditetapkan. Tapi mereka masih menunggu keputusan dari pusat," kata Sukhyar di Jakarta, Minggu (7/9/2014).

Sukhyar menjelaskan bahwa penentuan dua lokasi merupakan hasil rapat antara pemerintah dan Freeport. Hal itu, dia menjelaskan, merupakan perkembangan kewajiban Freeport membangun smelter.

Kendati demikian, Sukhyar, belum menjelaskan dua lokasi yang bakal dijadikan acuan Freeport untuk mendirikan smelter. Lokasi ini nantinya akan berdekatan dengan infrastruktur penunjang, seperti pelabuhan, ketersediaan tenaga listrik, dan pasokan air.

Tidak hanya itu, lokasi smelter juga dekat dengan industri yang menyerap produk sampingan pengolahan dan pemurnian konsentrat tembaga, seperti asam sulfat dan slag. Asam sulfat bisa diambil petrokimia, sedangkan slag untuk pencampuran semen.

"Smelter Freeport nantinya akan berdiri diatas lahan mencapai 80 hektare," jelas Sukhyar.

Sukhyar menuturkan, penentuan lokasi smelter Freeport Indonesia menunggu keputusan dari perusaan induknya di Denver, Amerika Serikat, yakni Freeport McMoran terkait pihaknya menawarkan perekayasaan dasar atau (basic enginering) pembangunan smelter. Pasalnya, ada empat pihak yang menawarkan basic engineering pembangunan smelter.

Dia menjelaskan, pihak tersebut adalah perusahaan Jerman, Amerika Serikat serta dua perusahaan asal Tiongkok. Keempat perusahaan ini berbadan hukum Indonesia.

"Dari empat itu, tinggal dua pihak. Keputusannya menunggu Freeport pusat juga," ujarnya.

Dia menegaskan, pihaknya bakal menggelar evaluasi pembangunan smelter Freeport pada Februari 2015 mendatang atau enam bulan setelah penandatangan nota kesepahaman amandemen kontrak pertambangan.

"Manakala dalam enam bulan itu penyerapan dana ataupun kemajuan pembangunan belum mencapai 60% maka kegiatan ekspor Freeport akan dihentikan," kata dia.

Terpisah, Executive Vice President for Strategic Freeport, Sonny Kosasih menyatakan, proses tender dilakukan sesuai dengan proses tender yang berlaku dan proses tender saat ini masih berjalan.

"Kami akan terus melakukan seleksi," katanya.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7710 seconds (0.1#10.140)