Rasio pengusaha di Indonesia Hanya 1,65%

Senin, 08 September 2014 - 21:24 WIB
Rasio pengusaha di Indonesia Hanya 1,65%
Rasio pengusaha di Indonesia Hanya 1,65%
A A A
BANDUNG - Jumlah pengusaha di Indonesia masih jauh di bawah anga ideal. Meskipun begitu, dari tahun ke tahun jumlahnya mengalami peningkatan. Saat ini, rasio pengusaha di Indonesia sekitar 1,65%.

"Total pengusaha di Indonesia sekitar 3.707.205 orang, idealnya minimal 4,75 juta," kata Menteri Koperasi dan UMKM Syarifuddin Hasan selepas mengisi orasi ilmiah di hadapan mahasiswa baru Universitas Komputer (Unikom) yang berlangsung di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Bandung, Senin (8/9/2014).

Menurutnya, pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, sudah banyak difasilitasi berbagai upaya maksimal yang sudah dilakukan agar lahir wirausaha baru.

Dia menyebutkan, pihaknya mencanangkan berbagai program pencetakan wirausaha baru dan berbagai skema pengembangan wirausaha baru telah digulirkan dari berbagai sektor dan kementerian.

"Jumlah penduduk Indonesia sangat besar. Bukan hal yang mudah untuk mencetak mereka jadi wirausaha sehingga menembus angka ideal. Kami juga harap, pihak lain seperti institusi pendidikan bisa mendorong para peserta didiknya menjadi wirausaha yang handal," katanya.

Dia menambahkan, institusi pendidikan seperti perguruan tinggi memiliki potensi yang besar agar bisa melahirkan wirausaha-wirausaha dengan wawasan yang luas. Meskipun dia tidak menyangkal terhadap orientasi dunia kerja yang masih sangat kental di benak masing-masing peserta didik.

"Mahasiswa harus memiliki keinginan dan minat kepada dunia usaha. Karena peluang bagi pengusaha dan pelaku usaha begitu besar di negeri ini. Indonesia kaya akan sumber daya alam yang harus dioptimalisasi," katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, peluang yang sangat nyata di antaranya adalah program MP3EI yang terbentang dari Sumatera ke Papua. Dia berharap pengusaha muda bisa melihat dan menyia-nyiakan kesempatan itu.

"Banyak peluang yang bisa dimanfaatkan oleh para pengusaha. Bagi yang berminat di sektor perkebunan pilih Sumatera, pertambangan Kalimantan, infrastruktur di Jawa, perikanan di Papua, Pariwisata di NTB," katanya.

Selain itu, dia menyebutkan Indonesia merupakan pasar potensial bagi berbagai produk. Sehingga ia berharap pengusaha bisa mengamankan dan menyerap pasar dalam negeri dengan produk yang dihasilkannya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8643 seconds (0.1#10.140)