DPR Berharap CT Selesaikan Proyek Strategis ESDM
A
A
A
JAKARTA - DPR berharap Menteri ESDM ad interim Chairul Tanjung (CT) dapat menyelesaikan sejumlah proyek strategis, dan capaian kebijakan yang terhambat di ESDM.
Anggota DPR Komisi VII Bobby Rizaldi mengatakan, proyek di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) merupakan salah satu proyek strategis untuk meningkatkan lifting migas nasional.
Misalnya, pengembangan Indonesia Deepwater Development (IDD) yang digarap Chevron Pacific Indonesia (CPI) perlu dijalankan secepatnya.
Hal ini berpotensi memberikan tambahan lifting gas bumi di dalam negeri. "Seperti masalah
pengembangan lapangan migas Chevron IDD. Itu perlu diselesaikan pula," katanya di Jakarta, Jumat (12/9/2014).
Hingga kini, revisi rencana pengembangan atau Plan Of Development (POD) belum ditandatangani pemerintah.
Padahal, potensi gas bumi yang bakal digarap Chevron di Selat Makkasar ini memiliki potensi cadangan gas bumi 3,2 triliun cubic feet (TCF).
Pemerintah sebelumnya berjanji mempercepat persetujuan POD proyek IDD yang digarap Chevron yang awalnya bernilai USD6,9 miliar menjadi USD12 miliar.
Di samping itu, Bobby juga menyarankan Kementerian ESDM menyelesaikan renegosiasi Kontrak Karya (KK), dan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B).
Sampai saat ini, perusahaan tambang yang menyepakati enam poin renegosiasi melalui nota kesapahaman amandemen kontrak mencapai 44 perusahaan.
"Renegosiasi kontrak yang saat ini belum diselesaikan wajib dirampungkan pemerintah sekarang," pungkas Bobby.
Anggota DPR Komisi VII Bobby Rizaldi mengatakan, proyek di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) merupakan salah satu proyek strategis untuk meningkatkan lifting migas nasional.
Misalnya, pengembangan Indonesia Deepwater Development (IDD) yang digarap Chevron Pacific Indonesia (CPI) perlu dijalankan secepatnya.
Hal ini berpotensi memberikan tambahan lifting gas bumi di dalam negeri. "Seperti masalah
pengembangan lapangan migas Chevron IDD. Itu perlu diselesaikan pula," katanya di Jakarta, Jumat (12/9/2014).
Hingga kini, revisi rencana pengembangan atau Plan Of Development (POD) belum ditandatangani pemerintah.
Padahal, potensi gas bumi yang bakal digarap Chevron di Selat Makkasar ini memiliki potensi cadangan gas bumi 3,2 triliun cubic feet (TCF).
Pemerintah sebelumnya berjanji mempercepat persetujuan POD proyek IDD yang digarap Chevron yang awalnya bernilai USD6,9 miliar menjadi USD12 miliar.
Di samping itu, Bobby juga menyarankan Kementerian ESDM menyelesaikan renegosiasi Kontrak Karya (KK), dan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B).
Sampai saat ini, perusahaan tambang yang menyepakati enam poin renegosiasi melalui nota kesapahaman amandemen kontrak mencapai 44 perusahaan.
"Renegosiasi kontrak yang saat ini belum diselesaikan wajib dirampungkan pemerintah sekarang," pungkas Bobby.
(izz)