Pertumbuhan Industri Galangan Memiliki Dampak Besar
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Sarana Lepas Pantai (IPERINDO), Eddy K Logam mengatakan, pertumbuhan industri galangan memiliki dampak multiplier besar terhadap berbagai sektor usaha padat karya.
"Kami bisa memastikan jika insentif ini diberikan, produk industri perkapalan memiliki daya saing tinggi, order kapal meningkat dan sektor industri terkait berkembang," ujarnya, baru-baru ini.
Sebagai informasi, pertumbuhan kapal sebesar di dalam negeri mencapai 120% sejak 2005, hingga Februari 2014 dengan total 13.224 unit kapal. Mengingat tingginya tata niaga menggunakan kapal di perairan Indonesia, IPERINDO menilai perlu menggairahkan industri kapal pembuatan kapal di dalam negeri.
Sebab dari pertumbuhan kapal tersebut hingga tahun ini, tidak lebih dari 10% berasal dari kapal buatan dalam negeri. Selebihnya merupakan kapal impor.
Hal tersebut karena harga kapal di luar negeri lebih murah 30% dibanding produksi kapal di dalam negeri karena faktor kurangnya insentif dari pemerintah.
Salah satunya disebabkan masih diterapkannya Bea Masuk dan PPN. "Sementara di luar negeri semua dimudahkan, seperti di Singapura dan Myanmar," tandas Eddy.
(Baca: Insentif Pajak Komponen Kapal Impor BKF Dipertanyakan)
"Kami bisa memastikan jika insentif ini diberikan, produk industri perkapalan memiliki daya saing tinggi, order kapal meningkat dan sektor industri terkait berkembang," ujarnya, baru-baru ini.
Sebagai informasi, pertumbuhan kapal sebesar di dalam negeri mencapai 120% sejak 2005, hingga Februari 2014 dengan total 13.224 unit kapal. Mengingat tingginya tata niaga menggunakan kapal di perairan Indonesia, IPERINDO menilai perlu menggairahkan industri kapal pembuatan kapal di dalam negeri.
Sebab dari pertumbuhan kapal tersebut hingga tahun ini, tidak lebih dari 10% berasal dari kapal buatan dalam negeri. Selebihnya merupakan kapal impor.
Hal tersebut karena harga kapal di luar negeri lebih murah 30% dibanding produksi kapal di dalam negeri karena faktor kurangnya insentif dari pemerintah.
Salah satunya disebabkan masih diterapkannya Bea Masuk dan PPN. "Sementara di luar negeri semua dimudahkan, seperti di Singapura dan Myanmar," tandas Eddy.
(Baca: Insentif Pajak Komponen Kapal Impor BKF Dipertanyakan)
(dmd)