PLN Rangkul Djakarta Llyod Kerja Sama Angkutan Batu Bara
A
A
A
JAKARTA - Kepala Divisi Batubara PT PLN (Persero), Helmi Najamuddin mengatakan, perusahaan merangkul PT Djakarta Llyod (Persero) dalam kerja sama angkutan batu bara.
Menurutnya, PLN membutuhkan pasokan batu bara dengan memanfaatkan angkutan laut yang disediakan Djakarta Llyod.
"Kebutuhan batu bara dari PT Adaro sebanyak 550 ribu ton. Selain PT Adaro, kami juga akan mempersiapkan kebutuhan batu bara dari Beurau Coal dan diharapkan Djakarta Llyod bisa menyediakan sarana angkutan," ujar Helmi, Selasa (16/9/2014).
Dia menuturkan, kebutuhan angkutan tersebut kurang lebih Rp8 miliar per kapal. Kebutuhan batu bara PLN akan diminta berdasarkan kebutuhan selama kurun waktu setahun.
"Jadi, tidak tetap pengirimannya berapa ribu ton per kapal. Namun, dalam setahun kebutuhan pasokan dari PT Adaro sebanyak 550 ribu ton," jelasnya.
Helmi menambahkan, kebutuhan batu bara PLN masih menjadi sumber energi terbesar. Sebab pasokan listrik paling banyak di Indonesia masih berada di PLN batu bara, yakni sebesar 62%.
"Total 62% listrik itu diterangi dari energi memanfaatkan batu bara. Sehingga, kebutuhannya akan tetap besar dari tahun ke tahun," terangnya.
Dalam kerja sama ini, Djakarta Llyod akan mempersiapkan kapal pengangkut batu bara milik PT Adaro untuk dipasok ke pembangkit listrik milik PLN di wilayah Cilacap.
Menurutnya, PLN membutuhkan pasokan batu bara dengan memanfaatkan angkutan laut yang disediakan Djakarta Llyod.
"Kebutuhan batu bara dari PT Adaro sebanyak 550 ribu ton. Selain PT Adaro, kami juga akan mempersiapkan kebutuhan batu bara dari Beurau Coal dan diharapkan Djakarta Llyod bisa menyediakan sarana angkutan," ujar Helmi, Selasa (16/9/2014).
Dia menuturkan, kebutuhan angkutan tersebut kurang lebih Rp8 miliar per kapal. Kebutuhan batu bara PLN akan diminta berdasarkan kebutuhan selama kurun waktu setahun.
"Jadi, tidak tetap pengirimannya berapa ribu ton per kapal. Namun, dalam setahun kebutuhan pasokan dari PT Adaro sebanyak 550 ribu ton," jelasnya.
Helmi menambahkan, kebutuhan batu bara PLN masih menjadi sumber energi terbesar. Sebab pasokan listrik paling banyak di Indonesia masih berada di PLN batu bara, yakni sebesar 62%.
"Total 62% listrik itu diterangi dari energi memanfaatkan batu bara. Sehingga, kebutuhannya akan tetap besar dari tahun ke tahun," terangnya.
Dalam kerja sama ini, Djakarta Llyod akan mempersiapkan kapal pengangkut batu bara milik PT Adaro untuk dipasok ke pembangkit listrik milik PLN di wilayah Cilacap.
(dmd)