Investasi Pabrik Oleochmichal Unilever Membengkak
A
A
A
JAKARTA - External Relations Director and Corporate Secretary PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Sancoyo Antarikso mengatakan, pembangunan pabrik oleochemical melalui anak usahanya, PT Unilever Oleochemical ditargetkan dapat beroperasi pada kuartal I/2015.
Namun, dalam pembangunan pabrik tersebut, dana untuk pembangunan tersebut melebihi kapasitas pada saat pengajuan pertama di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
"Kita sudah ajukan investasi yang angkanya ke BKPM sekitar Rp1,45-Rp1,5 triliun. Tapi karena depresiasi rupiah, pembangunan pabrik bisa mencapai angka Rp2,4 triliun," kata dia di Jakarta, Kamis (18/9/2014).
Sancoyo mengungkapkan, hal ini karena dalam pembangunan pabrik tersebut menggunakan mata uang negara asing.
Sebelumnya, Direktur Utama UNVR Maurits menambahkan, investasi yang digelontorkan untuk membangun pabrik di Simalungun, Sumatera Utara (Sumut) sekitar Rp1,4 triliun-Rp1,5 triliun dengan menggunakan kas internal perusahaan.
Selain itu, dalam pembangunan ini, perusahaan mendapatkan tax holiday dari pemerintah selama 5 tahun dan dapat diperpanjang selama 2 tahun.
"Nanti kami bisa klaim tax holiday-nya, kalau kita sudah lakukan penjualan secara komersial," imbuhnya
Sementara mengenai dana belanja modal atau capital expenditure (capex) pada tahun depan, Sancoyo masih enggan berkomentar.
"Tahun depan masih kita diskusikan. Tapi tahun ini sampai dengan Rp1,4 triliun, yang sudah terserap sekitar Rp600 miliar per Juni," sebutnya.
Namun, dalam pembangunan pabrik tersebut, dana untuk pembangunan tersebut melebihi kapasitas pada saat pengajuan pertama di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
"Kita sudah ajukan investasi yang angkanya ke BKPM sekitar Rp1,45-Rp1,5 triliun. Tapi karena depresiasi rupiah, pembangunan pabrik bisa mencapai angka Rp2,4 triliun," kata dia di Jakarta, Kamis (18/9/2014).
Sancoyo mengungkapkan, hal ini karena dalam pembangunan pabrik tersebut menggunakan mata uang negara asing.
Sebelumnya, Direktur Utama UNVR Maurits menambahkan, investasi yang digelontorkan untuk membangun pabrik di Simalungun, Sumatera Utara (Sumut) sekitar Rp1,4 triliun-Rp1,5 triliun dengan menggunakan kas internal perusahaan.
Selain itu, dalam pembangunan ini, perusahaan mendapatkan tax holiday dari pemerintah selama 5 tahun dan dapat diperpanjang selama 2 tahun.
"Nanti kami bisa klaim tax holiday-nya, kalau kita sudah lakukan penjualan secara komersial," imbuhnya
Sementara mengenai dana belanja modal atau capital expenditure (capex) pada tahun depan, Sancoyo masih enggan berkomentar.
"Tahun depan masih kita diskusikan. Tapi tahun ini sampai dengan Rp1,4 triliun, yang sudah terserap sekitar Rp600 miliar per Juni," sebutnya.
(rna)