3 Keuntungan bagi BRICS setelah Indonesia Masuk Jadi Anggota Penuh

Rabu, 08 Januari 2025 - 12:09 WIB
loading...
3 Keuntungan bagi BRICS...
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping foto bersama sebelum sesi format Outreach KTT BRICS di Kazan, Rusia, Kamis (24/10). Menlu RI Sugiono berada di barisan belakang, ketiga tengah dari kiri. FOTO/Kemenlu RI
A A A
JAKARTA - Indonesia resmi bergabung sebagai anggota penuh dalam aliansi BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) negara pertama yang diterima sejak BRICS membuka ekspansi pada KTT 2023 di Johannesburg. Keputusan ini membawa sejumlah keuntungan strategis bagi BRICS, baik secara politik, ekonomi maupun geopolitik.

Berikut adalah tiga keuntungan utama bagi BRICS setelah Indonesia bergabung sebagai anggota penuh:


1. Penguatan Posisi Ekonomi Global

Indonesia, dengan PDB sekitar USD 1,4 triliun dan pertumbuhan ekonomi tahunan yang konsisten melebihi 5% selama hampir satu dekade, merupakan salah satu pasar negara berkembang paling dinamis di dunia. Dengan keanggotaan Indonesia, BRICS semakin solid dalam mewakili perekonomian negara-negara berkembang yang memiliki potensi besar untuk berperan dalam perdagangan global.

Melansir South China Morning Post, Indonesia yang memiliki lebih dari 280 juta penduduk juga memberikan BRICS akses ke pasar yang lebih luas di kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya, yang penting bagi diversifikasi dan pertumbuhan ekonomi kelompok ini.



2. Peran Strategis dalam Reformasi Lembaga Global

Indonesia memiliki visi untuk mendukung reformasi dalam lembaga-lembaga pemerintahan global, sebuah isu prioritas bagi Brasil yang menjabat sebagai Presiden BRICS pada 2024. Sebagai negara berkembang terbesar di Asia Tenggara, Indonesia membawa perspektif baru yang dapat memperkuat posisi BRICS dalam upaya menciptakan alternatif bagi institusi internasional yang dikuasai oleh negara-negara Barat. Keanggotaan Indonesia akan memperdalam kerjasama antara negara-negara Selatan Global dalam memperjuangkan kepentingan bersama di berbagai forum internasional.

3. Peningkatan Kerja Sama Multilateral di Kawasan Selatan Global

Sebagai negara yang aktif dalam kerja sama BRICS+, Indonesia diharapkan dapat memperkuat hubungan multilateral antara negara-negara berkembang. Keberadaannya di BRICS dapat mempererat kemitraan dengan negara-negara anggota lainnya seperti China, yang sudah menyambut baik keanggotaan Indonesia, dengan mengatakan bahwa hal tersebut sejalan dengan kepentingan bersama di kawasan Selatan Global.



Kemitraan yang lebih komprehensif, pragmatis, dan inklusif ini diharapkan dapat menghasilkan kerjasama yang lebih erat dalam mengatasi berbagai tantangan global, seperti perubahan iklim, ketidaksetaraan ekonomi, dan geopolitik. Dengan keanggotaan Indonesia, BRICS tidak hanya memperoleh keuntungan ekonomi tetapi juga memperluas pengaruh geopolitiknya, khususnya dalam mendukung dunia multipolar yang lebih seimbang, seiring dengan tumbuhnya ketegangan dengan kekuatan Barat, seperti yang diamati dari respons Amerika Serikat (AS) terhadap BRICS. Keanggotaan Indonesia membawa BRICS lebih dekat pada tujuannya untuk membentuk alternatif nyata dalam sistem internasional yang ada.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
India Terang-terangan...
India Terang-terangan ke BRICS: Kami Tidak Akan Campakkan Dolar AS
Pimpin BRICS Hadapi...
Pimpin BRICS Hadapi Perang Dagang AS, China Susun Rencana Baru
Misbakhun Ajak Pelaku...
Misbakhun Ajak Pelaku Pasar Modal Tetap Optimistis soal Ekonomi RI
China Setop Impor LNG...
China Setop Impor LNG AS Gegara Tarif Trump, Geser ke Sumber Alternatif
Harta Karun Tanah Jarang...
Harta Karun Tanah Jarang Rusia Berkali Lipat dari Ukraina, Kini Disodorkan ke AS
Persatuan ASEAN-China...
Persatuan ASEAN-China Jadi Pertahanan Terbaik Asia dalam Hadapi Perang Dagang
Rusia Kantongi Rp470,1...
Rusia Kantongi Rp470,1 Triliun usai Caplok Aset Properti Perusahaan Asing
Dalam Sekejap, Harta...
Dalam Sekejap, Harta Wanita Terkaya di Indonesia Ini Lenyap Rp62 Triliun
Ratusan Perusahaan Barat...
Ratusan Perusahaan Barat Angkat Kaki dari Rusia, Putin Tutup Pintu Buat Kembali
Rekomendasi
Yordania Usulkan Pengasingan...
Yordania Usulkan Pengasingan 3.000 Anggota Hamas dari Gaza untuk Akhiri Genosida Israel
3 Negara Musuh Terbesar...
3 Negara Musuh Terbesar Israel, Salah Satunya Memiliki Senjata Nuklir
Go Indonesia! Shin Tae-yong:...
Go Indonesia! Shin Tae-yong: Ini Laga Kandang, Timnas Indonesia Harus Kerja Keras untuk Menang
Berita Terkini
Bank Mandiri Rombak...
Bank Mandiri Rombak Jajaran Direksi dan Komisaris, Ini Susunan Manajemen Terbaru
9 menit yang lalu
Anggota Holding MIND...
Anggota Holding MIND ID Mulai Masuk Ekosistem Pasar Fisik Emas Digital di ICDX
51 menit yang lalu
RUPST Bank Mandiri Ganti...
RUPST Bank Mandiri Ganti Posisi Wadirut, Darmawan Junaidi Periode Kedua Jabat Dirut
1 jam yang lalu
Mendorong Transformasi...
Mendorong Transformasi Digital, Infrastruktur Centratama Berkembang Hampir 3 Kali Lipat
2 jam yang lalu
Rupiah Hari Ini Ditutup...
Rupiah Hari Ini Ditutup Makin Parah Jadi Rp16.611/USD
2 jam yang lalu
Bank Sentral Rusia Memperingatkan...
Bank Sentral Rusia Memperingatkan Kejatuhan Harga Minyak era 80-an Bisa Terulang
3 jam yang lalu
Infografis
Solidaritas Antar Anggota...
Solidaritas Antar Anggota Retak, Ini 3 Tanda Kehancuran NATO
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved