Chatib: IHSG Tak Terdampak Normalisasi Kebijakan AS
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri menegaskan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak terdampak normalisasi kebijakan Amerikas Serikat (AS).
Kondisi tersebut berbanding terbalik denga rupiah yang justru mengalami pelemahan cukup dalam karena terimbas normalisasi kebijakan AS.
"Di stock market lebih kepada domestik, karena ada sentimen positif terkait kemugkinkan kenaikan harga BBM," ujarnya ketika dihubungi wartawan, Kamis (18/9/2014).
Menurutnya, sejauh ini Indonesia termasuk dalam negara fragile five. Di mana, setiap AS melakukan normalisasi kebijakan, maka akan berdampak pada kondisi ekonomi dalam negeri.
"Jadi kalau dilihat, semua negara yang disebut fragile five, berisiko dari normalisasi kebijakan AS," katanya.
Karena itu, Chatib mencoba untuk tidak tegantung dari foreign. "Makanya saya ngomong soal dana haji, BPJS. Hanya dengan itu kita bisa memperkuat domestic market," jelas dia.
Namun, lanjut Menkeu, selama bergantung dari foreign inflow, kalau anytime ada shock, maka keluarkan akan banyak.
(Baca: Rupiah Anjlok Terimbas Normalisasi Kebijakan AS)
Kondisi tersebut berbanding terbalik denga rupiah yang justru mengalami pelemahan cukup dalam karena terimbas normalisasi kebijakan AS.
"Di stock market lebih kepada domestik, karena ada sentimen positif terkait kemugkinkan kenaikan harga BBM," ujarnya ketika dihubungi wartawan, Kamis (18/9/2014).
Menurutnya, sejauh ini Indonesia termasuk dalam negara fragile five. Di mana, setiap AS melakukan normalisasi kebijakan, maka akan berdampak pada kondisi ekonomi dalam negeri.
"Jadi kalau dilihat, semua negara yang disebut fragile five, berisiko dari normalisasi kebijakan AS," katanya.
Karena itu, Chatib mencoba untuk tidak tegantung dari foreign. "Makanya saya ngomong soal dana haji, BPJS. Hanya dengan itu kita bisa memperkuat domestic market," jelas dia.
Namun, lanjut Menkeu, selama bergantung dari foreign inflow, kalau anytime ada shock, maka keluarkan akan banyak.
(Baca: Rupiah Anjlok Terimbas Normalisasi Kebijakan AS)
(izz)