Reposisi Fund Manager Sebabkan Rupiah Lemah
A
A
A
JAKARTA - Kondisi dunia saat ini sedang terjadi reposisi fund manager yang memasukkan dana ke negara berkembang dan membuat rupiah melemah.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengatakan, banyak yang menunggu rencana kebijakan The Fed yang akan menaikkan suku bunganya pada kuartal II atau IV 2015.
"Sekarang di dunia ini sedang terjadi reposisi fund manager yang memasukkan dana ke negara berkembang. Mereka melakukan reposisi, mereka melihat arah suku bunga AS apakah segera naik atau masih lama naiknya," jelasnya di Gedung Bank Indonesia (BI), Jumat (19/9/2014).
Menurutnya, kondisi ini mengakibatkan negara berkembang yang masih memiliki pekerjaan untuk membenahi kondisi makronya mengalami tekanan.
"Sedangkan negara-negara pekerjaan rumahnya sudah diselesaikan. Tekanannya akan lebih ringan," imbuh dia.
Menurutnya, pekerjaan rumah Indonesia salah satunya adalah intensitas impor yang masih lebih tinggi dibanding ekspor, terutama kaitannya dengan impor minyak.
"Sehingga kita harus bisa kurangi impor minyak. Salah satu cara untuk mengurangi impor minyak, kurangi defisit APBN karena subsidi BBM, adalah dengan mengurangi subsidi BBM. salah satu opsinya kenaikan harga BBM," pungkas dia.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengatakan, banyak yang menunggu rencana kebijakan The Fed yang akan menaikkan suku bunganya pada kuartal II atau IV 2015.
"Sekarang di dunia ini sedang terjadi reposisi fund manager yang memasukkan dana ke negara berkembang. Mereka melakukan reposisi, mereka melihat arah suku bunga AS apakah segera naik atau masih lama naiknya," jelasnya di Gedung Bank Indonesia (BI), Jumat (19/9/2014).
Menurutnya, kondisi ini mengakibatkan negara berkembang yang masih memiliki pekerjaan untuk membenahi kondisi makronya mengalami tekanan.
"Sedangkan negara-negara pekerjaan rumahnya sudah diselesaikan. Tekanannya akan lebih ringan," imbuh dia.
Menurutnya, pekerjaan rumah Indonesia salah satunya adalah intensitas impor yang masih lebih tinggi dibanding ekspor, terutama kaitannya dengan impor minyak.
"Sehingga kita harus bisa kurangi impor minyak. Salah satu cara untuk mengurangi impor minyak, kurangi defisit APBN karena subsidi BBM, adalah dengan mengurangi subsidi BBM. salah satu opsinya kenaikan harga BBM," pungkas dia.
(izz)